Twitter Kedubes Afghanistan di India Sempat Sebut Ashraf Ghani Pengecut Melarikan Diri dari Taliban

- 16 Agustus 2021, 16:02 WIB
Akun resmi Twitter Kedubes Afghanistan di India sempat diretas.*
Akun resmi Twitter Kedubes Afghanistan di India sempat diretas.* /Twitter /@AbdulhaqA

ZONA PRIANGAN - Tindakan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani yang melarikan diri, setelah Kabul dikuasai Taliban, dinilai sebagai pengecut.

Uniknya, hujatan itu ke luar lewat postingan Twitter akun resmi Kedutaan Besar (Kedubes) Afghanistan di New Delhi, India.

Bahkan, hujatan itu juga mengungkapkan borok Presiden Ashraf Ghani. Dia dituduh sebagai biang kekacauan dan kehancuran Afghanistan.

Baca Juga: Bulan Darah Pertanda Kiamat Akan Datang dan Itu Terjadi Besok

Dalam postingan Twitter itu meluncur juga sumpah serapah yang diarahkan kepada Ashraf Ghani.

“Kami meminta maaf kepada semua orang karena telah melayani buronan ini. Semoga Allah menghukum pengkhianat itu,” kata pesan itu yang dikutip rt.com.

Sumpah serapah yang dimuat secara seksual tampaknya dipilih dengan sengaja, karena tweet berikutnya mengangkat skandal 2019.

Baca Juga: Menjelang Kematian Menjemput Ada 6 Tanda yang Dirasakan Tubuh, Ini Penjelasannya

Ketika itu istana kepresidenan Ghani dituduh oleh mantan penasihatnya mengekstraksi bantuan seksual dari wanita dengan imbalan peluang karir.

Tak lama dari kemunculan sumpah serapah terhadap Ghani, muncul pemberitahuan bahwa akun Twitter Kedubes Afghanistan di India telah diretas.

Staf kedutaan lewat Sekretaris Persnya Abdulhaq Azad mengatakan, kecaman terhadap Ghani itu muncul dari peretas.

Baca Juga: Kematian Membuat Orang Seperti Mengalami Mimpi, Lantas Beteriak-teriak Minta Tolong

Dia me-retweet tangkapan layar dari posting awal, dan menejelaskan dia kehilangan akses ke akun Twitter. Tweet ofensif itu kemudian dihapus.

Taliban telah mengambil kendali hampir penuh atas Afghanistan dan dilaporkan berencana untuk mengumumkan pembentukan kembali Emirat Islam Afghanistan.

Taliban berjanji untuk mematuhi hak asasi manusia dan meminta orang-orang Afghanistan untuk tetap tenang selama masa transisi.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x