ZONA PRIANGAN - Tim penyelamat di Haiti menggunakan alat berat dan tangan kosong pada Senin, 16 Agustus 2021 untuk mencari korban selamat di bawah bangunan yang rata dengan tanah, pasca dua hari lalu dilanda gempa besar yang menewaskan lebih dari 1.400 orang, sementara badai yang mendekat mengancam lebih banyak penderitaan.
Banjir bandang dan tanah longsor mungkin menghantam semenanjung barat daya negara Karibia itu, yang dilanda gempa berkekuatan 7,2 skala Richter yang menggulingkan ribuan bangunan Sabtu pagi.
Rumah sakit telah kewalahan dengan masuknya pasien yang terluka, dan para pekerja bingung bagaimana mereka dapat mengatasi Tropical Depression Grace.
Badan perlindungan sipil Haiti memberikan jumlah korban awal Senin sebanyak 1.419 orang tewas dan 6.900 terluka dalam gempa kuat yang melanda sekitar 100 mil atau sekitar 160 kilometer di sebelah barat ibu kota Port-au-Prince.
Gempa juga menghancurkan lebih dari 37.000 rumah, kata para pejabat.
"Kami benar-benar tidak baik-baik saja secara psikologis. Kami sama sekali tidak tahu bagaimana kami akan melewati ini," kata bidan Aline Cadet yang membantu di rumah sakit di kota Port-Salut, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Selasa 17 Agustus 2021.
Baca Juga: China Mengecam Jepang Atas Kunjungan Pejabat ke Kuil Yasukuni
"Ada perempuan di sini yang hamil tapi kehilangan bayinya karena jatuh atau terluka," tambahnya.