Taliban Temukan Kantong-kantong Heroin di Kantor Polisi, Kota Kabul Berubah Total

- 17 Agustus 2021, 22:19 WIB
Pejuang Taliban memanfaatkan kendaraan polisi.*
Pejuang Taliban memanfaatkan kendaraan polisi.* /Al Jazeera /Ali M Latifi

ZONA PRIANGAN - Taliban mendeklarasikan Emirat Islam Afghanistan, membuat perubahan mencolok di Kabul.

Kabul menjadi kota yang lambat dan didominasi laki-laki tanpa polisi atau kontrol lalu lintas.

Praktis pusat bisnis tidak ada yang beroperasi. Semua tempat usaha mendadak tutup.

Baca Juga: China Siap Menghabisi 30 Ribu Tentara AS di Taiwan, Hu Xijin: Jawaban Saya Adalah Perang

Sisa-sisa Republik Islam Afghanistan yang didukung Barat memang masih tetap ada. Pembatas dan kandang K9 pos pemeriksaan polisi masih berdiri, tapi tak berawak.

Pemindai bahan peledak raksasa masih berdiri, tetapi tidak ada yang mengoperasikannya. Jalan-jalan menuju jalan bandara macet tanpa ada polisi lalu lintas yang mengarahkan mereka.

Perbedaan yang paling mencolok adalah penduduk baru kota itu: pejuang Taliban yang datang dari seluruh 34 provinsi Afghanistan.

Baca Juga: Terungkap, Partai Komunis China Akan Hancurkan Jepang dengan Bom Nuklir dan Menghukum PM Yoshihide Suga

Mereka terlihat dengan bangga mengibarkan bendera hitam-putih dan memamerkan senjata.

Secara keseluruhan, sebagian besar pria muda memiliki ciri khas Taliban yang sama pada tahun 1996, pakaian tradisional, janggut, mata berbingkai kohl, serta memanggul senjata.

Namun ada satu perbedaan mencolok antara orang-orang Taliban sekarang dan pendahulunya.

Baca Juga: Petugas Kamar Mayat Kaget Melihat Pasien Operasi Usus yang Meninggal Lagi Duduk di Lantai

Anggota Taliban sekarang, masing-masing memegang smartphone dan sibuk berswafoto dengan mural perayaan kemerdekaan bangsa yang keseratus.

“Kami di sini untuk melayani masyarakat,” kata Ahmad, yang berasal dari provinsi timur Maidan Wardak.

Ahmad dan anggota Taliban lainnya dengan senang hati berpose dan berfoto selfie dengan orang-orang yang lewat.

Baca Juga: Cemburu Lihat Mantan Istri Hamil dengan Pacarnya, Seorang Suami Lakukan Penembakan dan Bunuh Diri

Seseorang bahkan secara khusus mengeluarkan senjatanya dan mengulurkannya di depan telepon Galaxy seorang pemuda.

“Tentu saja, Anda dapat mengambil gambar. Ambil sebanyak yang Anda mau,” kata seorang pejuang Taliban kepada Al Jazeera.

Selama lima tahun atau lebih kekuasaan mereka, Taliban telah melarang fotografi dan tidak memberikan publik akses ke Internet yang masih baru.

Baca Juga: Influencer Hushpuppi Hidup di Apartemen Dubai dan Miliki 13 Mobil Mewah Hasil Meretas Bank di Seluruh Dunia

Ahmad mengatakan dia tiba dengan konvoi dari Arghandai, sekitar 40 menit dari kota, sekitar pukul 3 pagi pada hari Senin.

Dia dan anak buahnya dikirim sebagai bagian dari upaya Taliban untuk mengendalikan kemungkinan penjarahan dan kejahatan lainnya setelah polisi dan pasukan keamanan lainnya tampaknya melarikan diri.

"Itu gila. Tidak ada orang di jalan, tidak ada polisi, tidak ada apa-apa,” katanya tentang dini hari di Kabul.

Baca Juga: Di Kota Cap D'Adge, Pergi ke Bank atau Supermarket Boleh Telanjang, di Jalanan Banyak yang Bugil

Dia mengklaim bahwa ketika mereka tiba di kantor polisi, mereka menemukan kantong-kantong heroin yang mereka tuduhkan kepada polisi.

Meskipun tidak ada negara resmi yang diumumkan, Ahmad mengatakan Emirat Islam sudah menjadi pemerintah.

Tidak seorang pun harus takut pada Taliban, kata pejuang itu, bahkan mereka yang telah bekerja dengan pemerintah atau pasukan asing.

Baca Juga: Menguras Rekening Bank, Anak Perempuan Ini Terlalu Membiarkan Mayat Ibunya Terbungkus Koran Berbulan-bulan

“Kami datang dengan amnesti, semua orang bisa menjalani hidup mereka,” katanya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x