ZONA PRIANGAN - Rusia mengatakan pada Kamis, 26 Agustus 2021 telah menerima pesanan baru untuk senjata dan helikopter dari beberapa negara di Asia Tengah yang berbatasan langsung dengan Afghanistan, menyusul pengambilalihan negara oleh Taliban.
Perintah itu datang ketika negara-negara di wilayah bekas Soviet itu, di mana Moskow memegang pangkalan militer, telah menyuarakan keprihatinan atas kelompok gerilyawan yang merebut kekuasaan.
“Kami sudah mengerjakan sejumlah pesanan dari negara-negara di kawasan untuk pasokan helikopter Rusia, senjata api dan sistem perlindungan perbatasan modern,” kata Alexander Mikheev, kepala eksportir senjata negara Rusia Rosoboronexport, mengatakan kepada kantor berita RIA Novosti, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Kamis 26 Agustus 2021.
Sementara Rusia tetap optimis tentang kepemimpinan baru di Kabul, Rusia telah memperingatkan militan memasuki negara-negara tetangga sebagai pengungsi.
Uzbekistan dan Tajikistan pada awal bulan ini mengadakan latihan militer bersama dengan Rusia di dekat perbatasan mereka dengan Afghanistan.
Latihan yang melibatkan anggota Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), aliansi militer yang dipimpin oleh Moskow, juga dijadwalkan di Kirgistan antara 7 dan 9 September.
Manuver akan fokus pada "penghancuran kelompok bersenjata ilegal yang telah menginvasi wilayah negara anggota CSTO", menurut layanan pers aliansi yang dikutip oleh kantor berita Interfax.