Network
ZONA PRIANGAN - Foto mengejutkan menampilkan jet tempur Rusia Su-35S mendekati pangkalan militer Amerika Serikat.
Namun tidak terjadi bentrok di antara militer kedua negara yang sering bersitegang itu.
Jet tempur Rusia Su-35S muncul di dekat Bandara Qamishli, Suriah. Area itu tidak jauh dari perbatasan Turki, dimana ada tentara Amerika Serikat.
Baca Juga: Andalan Angkatan Udara Rusia, Jet Tempur Sukhoi Su-57 Mampu Lepaskan Rudal dalam Posisi Vertikal
Kemunculan jet tempur Rusia Su-35S diposting di Twitter lengkap dengan geolokasi. Foto tersebut juga menampilkan R-77 jarak menengah dan R-73 jarak pendek.
Su-35S telah menjadi flanker reguler di Suriah sejak Moskow meluncurkannya kembali pada September 2015.
Menurut sumber anonim yang berbicara kepada Al Mayadeen, para flankers akan tetap berada di bandara tanpa batas waktu.
Baca Juga: Rusia Lepaskan Rudal Buk-M3 dan Tor-M2 Hancurkan Target di Kapustin Yar
“Pangkalan Udara Qamishli diam-diam merupakan instalasi militer paling penting di Suriah,” cuit Nicholas Heras, seorang analis senior dan Kepala Program untuk Ketahanan dan Kerapuhan Negara.
Pangkalan di Qamishli telah secara teratur digunakan oleh Rusia di masa lalu dengan laporan tentang helikopter yang beroperasi di luar pangkalan udara.
Dikutip The Sun, pesawat angkut I1-76 juga sering mengunjungi pangkalan udara untuk memberi dukungan.
Baca Juga: Pemerintah Taipei Percaya China Akan Menyerang Taiwan pada Tahun 2025
Tidak jelas apakah Rusia menggunakan pangkalan itu untuk mengisi bahan bakar atau mempersenjatai kembali atau apakah operasi yang lebih luas sedang terjadi hingga saat ini.
Laporan lain menunjukkan peningkatan aktivitas Pasukan Dirgantara Rusia di dekat perbatasan Turki, termasuk serangan udara.
Namun, ada militer AS yang hadir di timur laut Suriah, dengan Pentagon mengkonfirmasi bahwa ada sekitar 900 orang Amerika di beberapa pos terdepan Suriah.
Baca Juga: Taiwan Siap Menghadapi China jika Terjadi Serangan dari Darat, Tsai Ing-wen: Ada Bantuan Tentara AS
Jet tempur Amerika tersedia untuk menanggapi ancaman terhadap kepentingan AS di dalam negeri.***
