Ma Xiaoguang mengakui, campur tangan pihak eksternel makin intens dan menimbulkan provokasi.
Dia memperkirakan bahwa situasi yang sudah tegang di kawasan itu akan berkobar, berkembang. Lebih kompleks dan parah.
Dikutip rt.com, Ma tampaknya merujuk Amerika Serikat dan sekutunya ketika dia memperingatkan tentang campur tangan asing.
Sementara AS telah mempertahankan "ambiguitas strategis" terhadap Taiwan, menolak untuk mengatakan apakah akan mengerahkan pasukannya dalam kasus konflik militer antara Taipei dan Beijing.
Di sisi lain, Washington dan sekutunya telah meningkatkan latihan perang di wilayah tersebut.***