Mariupol Jatuh ke Tangan Kremlin, 15.000 Warga Sipil Dideportasi secara Ilegal ke Rusia

- 25 Maret 2022, 06:18 WIB
Seorang tentara Rusia berdiri mengawasi penduduk setempat yang mengantre untuk bantuan kemanusiaan di Mariupol.
Seorang tentara Rusia berdiri mengawasi penduduk setempat yang mengantre untuk bantuan kemanusiaan di Mariupol. /Dailymail/REUTERS

ZONA PRIANGAN - Sekitar 15.000 warga sipil dari Mariupol telah dideportasi secara ilegal ke Rusia di tengah kekhawatiran mereka dapat digunakan sebagai sandera.

Para pejabat mengatakan penduduk yang terperangkap di pelabuhan selatan dicabut paspornya sebelum dibawa ke kamp-kamp dan kemudian ke bagian-bagian terpencil Rusia di luar keinginan mereka.

Tadi malam ada klaim yang belum diverifikasi bahwa Mariupol akhirnya jatuh setelah pendukung Kremlin merilis gambar yang dimaksudkan untuk menunjukkan pemimpin separatis yang didukung Rusia, yakni Denis Pushilin tiba di kota bersama dengan politisi Rusia Andrey Turchak dan Dmitry Sablin.

Baca Juga: Seorang Wanita Kaget Sekaligus Geli setelah Tahu Ayahnya Terbiasa Makan Biskuit Anjing selama 20 Tahun

Gambar-gambar lain menunjukkan tank-tank 'Z' Rusia menggelinding di jalan-jalan saat tentara pasukan invasi menjaga pos pemeriksaan masuk dan keluar.

Dewan Mariupol kemarin memperingatkan: 'Penduduk distrik Tepi Kiri mulai dideportasi secara massal ke Rusia, lapor Dailymail, 24 Maret 2022.

'Secara total, sekitar 15.000 penduduk Mariupol telah menjadi sasaran deportasi ilegal.

Baca Juga: Bocah Laki-laki dan Perempuan Berusia 12 dan 14 Tahun Bersenjatakan AK-47 Baku Tembak 35 Menit dengan Polisi

Mereka yang dideportasi dikatakan pertama kali dibawa ke 'kamp filtrasi' sebelum dipaksa naik bus. Walikota kota Vadym Boichenko mengatakan taktik itu memiliki gema Nazi selama Perang Dunia Kedua.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Dailymail.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x