Network
ZONA PRIANGAN - Militer Korea Selatan mengatakan telah berhasil menguji coba roket luar angkasa berbahan bakar padat untuk pertama kalinya pada Rabu, sebuah langkah yang dikatakannya akan membantu meluncurkan konstelasi satelit untuk memantau ancaman dengan lebih baik seperti Korea Utara.
Peluncuran itu merupakan uji coba pertama sejak Korea Selatan dan Amerika Serikat sepakat tahun lalu untuk mengakhiri pembatasan puluhan tahun pengembangan rudal balistik dan roket Korsel, dan dilakukan kurang dari seminggu setelah Korea Utara melakukan uji coba rudal tertinggi.
“Keberhasilan uji peluncuran kendaraan peluncuran ruang angkasa berbahan bakar padat ini merupakan tonggak penting dalam memperkuat kekuatan pertahanan bidang pengawasan dan pengintaian berbasis ruang angkasa independen militer kami pada waktu yang sangat kritis,” kata Kementerian Pertahanan Nasional dalam sebuah pernyataan, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.
Baca Juga: Rusia Memborbardir Kota-kota Ukraina, Meskipun Berjanji untuk Mundur dari Kyiv
Pernyataan itu, mengutip uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) pekan lalu oleh Korea Utara.
Menteri pertahanan mengamati peluncuran roket, yang dikembangkan dengan "teknologi murni Korea", kata pernyataan itu.
Pada bulan Oktober, Korea Selatan melakukan uji peluncuran pertama roket berbahan bakar cair Nuri, kendaraan peluncuran luar angkasa pertama yang dibuat di dalam negeri. Nuri meluncur tetapi gagal untuk sepenuhnya menempatkan satelit tiruan ke orbit, memberikan hasil yang beragam untuk peluncuran uji yang mewakili lompatan besar bagi rencana luar angkasa ambisius dari Negeri Ginseng itu.
Berbeda dengan desain bahan bakar cair Nuri, roket berbahan bakar padat seperti yang diuji pada hari Rabu akan lebih sederhana, lebih murah untuk dikembangkan dan diproduksi, dan lebih cepat diluncurkan, kata kementerian pertahanan.
