Pasokan Senjata NATO Telat, Tentara Ukraina Sulit Mengimbangi Pasukan Rusia di Rubizhne, Luhansk

- 29 Mei 2022, 09:23 WIB
Kota-kota besar dan kecil di Ukraina sedang dihapus dari peta oleh Rusia.*
Kota-kota besar dan kecil di Ukraina sedang dihapus dari peta oleh Rusia.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Pasukan Vladimir Putin terus merangsek, setelah mengepung Severodonetsk kini menggempur Rubizhne wilayah Luhansk.

Sementara Ukraina yang mulai kehabisan amunisi terpaksa mundur, sambil menunggu pasokan senjata dari NATO.

Komandan Petro Kuzyk dari Batalyon Garda Nasional Ukraina mengatakan, pertempuran di Luhansk mulai tidak imbang.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Tambah Mengamuk, Pembunuhan Massal Gunakan Bom Termit yang melelehkan Tulang

Dia membandingkan, satu peluru yang ditembakan tentara Ukraina dibalas dengan 50 peluru pasukan Rusia.

Menurut Petro Kuzyk, prajurit Kremlin juga menerapkan taktik bumi hangus tanpa memikirkan jatuhnya korban warga sipil.

"Tentara Moskow meratakan kota-kota dengan tanah. Mereka ingin menghapus kota di Ukraina dari peta dunia," ujarnya yang dikutip The Sun.

Baca Juga: Merasa Malu Karena Kalah, Anggota Parlemen Komunis Desak Vladimir Putin Tarik Pasukan dari Ukraina

Komanda Kuzyk berharap NATO mempercepat bantuan senjata. Sebab semangat heroik tentara Ukraina tidak ada artinya tanpa memegang senjata.

Setelah mundur dari Kota Rubizhne yang hancur di dekatnya, lanjut Kuzyk, tentara Ukraina punya tugas untuk mempertahankan kantong wilayah yang vital secara strategis.

Saat ledakan mengguncang bunkernya, dia berkata: “Kami memiliki intelijen bahwa kolom besar tank Rusia bergerak ke arah Severodonetsk."

Baca Juga: Jumlah Tentara Rusia yang Terluka Akibat Perang Mulai Terungkap, Vladimir Putin Kunjungi Rumah Sakit

“Taktik ini telah diuji, tidak banyak membantu mereka, tetapi berkat penembakan besar-besaran, mereka dapat bergerak maju — karena mereka menghancurkan posisi, parit, dan bangunan selangkah demi selangkah."

"Mereka tidak menangkap Rubizhne - mereka menghapusnya dari muka bumi. Semua bangunan diratakan," tambahnya.

Pembelanya masih membunuh dan mengusir tentara Rusia yang komandannya, diyakini mengikuti perintah langsung dari Putin, menggunakan taktik pembunuhan.

Baca Juga: Pejuang Ukraina Mulai Takut Saat Tentara Rusia Membawa Pisau, Itu Terjadi Sebelum Pertukaran Tawanan

Tetapi dia memohon: “Kami sangat kekurangan sistem artileri, sistem kontra-baterai yang akurat yang menghancurkan artileri musuh dari jarak jauh."

"Kami tidak memiliki cukup banyak sistem peluncuran roket yang mencapai target," ungkapnya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x