ZONA PRIANGAN - Pasukan Vladimir Putin yang ditempatkan di Donetsk tampaknya kesulitan menghadapi serangan balasan tentara Ukraina.
Selain dilanda krisis pasokan amunisi, prajurit Kremlin mendapati senjata yang digunakan untuk perang ternyata banyak yang rusak.
Itu termasuk kerusakan tank baja yang sulit dioperasikan. Prajurit Moskow mengeluhkan tank baja yang harus mogok setiap 50 meter.
Kendaraan tempur yang tidak berfungsi itu menimbulkan rasa putus asa pada pasukan Vladimir Putin. Keluhan peralatan perang yang rusak itu sampai juga ke istri tentara lewat sambungan telepon yang disadap.
Selain itu, tentara Rusia mengkritik kepemimpinan militer Kremlin dan mengklaim pasukan yang bertugas tidak diberi kesempatan untuk menghubungi kerabat.
Bahkan tentara Rusia dilarang untuk berhenti dan mengumpulkan mayat rekan-rekan mereka yang meninggal.
Baca Juga: Kemenhan Rusia Mengklaim Gagalkan Serangan Tentara Ukraina di Wilayah Luhansk, Donetsk, dan Kherson
Dalam percakapan yang memanas dengan istrinya, seorang tentara Rusia memohon: “Tuliskan kepada Kementerian Pertahanan, ke penuntutan, bahwa tank-tank itu rusak.”
Dia melanjutkan: “Mereka mengirim kami ke garis depan, hari ini mereka mengirim kami untuk memulai kemajuan."
“Tapi tank baja kami tidak berfungsi, kendaraan itu mogok setiap 50 meter, sungguh - kami tidak bisa berbuat apa-apa," tuturnya.
"Mereka mengirim anak laki-laki untuk disembelih, yang jatuh di ladang, mayat - dan tidak ada yang mengizinkan kami untuk menjemput rekan kami, dapatkah Anda bayangkan?"
Klaim tentara tersebut atas kendaraan militer Rusia yang rusak itu sangat memprihatinkan mengingat dia ditempatkan di Donetsk.
Dikutip Express, serangan balasan Ukraina telah maju di timur negara itu melalui Kharkiv dan terus membuat kemajuan dengan tujuan membebaskan wilayah Donetsk dan Luhansk di Donbass.***