Masker Mampu Menurunkan Risiko Terpapar Covid-19 Sebesar 65 Persen

- 10 Juli 2020, 04:10 WIB
MEMAKAI masker mampu menurunkan risiko terinfeksi virus corona sebesar 65 persen.*/PIXABAY
MEMAKAI masker mampu menurunkan risiko terinfeksi virus corona sebesar 65 persen.*/PIXABAY /

ZONA PRIANGAN – Sebuah tim dari Universitas California, AS telah menemukan bahwa menutup hidung dan mulut dengan masker mampu menurunkan risiko terpapar infeksi Covid-19 sebesar 65 persen.

Sebelumnya, para peneliti percaya memakai masker hanya bermanfaat untuk mencegah perpindahan virus kepada orang lain.

Namun, setelah banyak dilakukan studi, ditemukan selembar kain tidak hanya mencegah pengidap menularkan virus, tetapi juga melindungi kesehatan orang dari terpapar virus.

Baca Juga: Tiga Nelayan Asal Pangandaran Hilang, Tim SAR Baracuda Masih Mencari

“Setiap orang seharusnya memakai masker,” ujar Dr. Dean Blumberg, kepala dokter penyakit infeksi anak dari Universitas California, seperti diberitakan dailymail.co.uk, Kamis, 9 Juli 2020.

“Orang yang mengatakan, ‘saya tidak percaya pada masker,’ telah mengabaikan bukti sains.

Ini bukan soal sistem kepercayaan. Ini seperti mengatakan, ‘saya tidak percaya gaya gravitasi’,” tambahnya dalam livestreaming 2 Juli lalu.

Baca Juga: Aurel Sudah Tidak Sabar Ingin Menikah dengan Atta, Ini Alasannya

Ada dua metode bagaimana virus corona menyebar; pertama lewat droplet yang
disemburkan ke udara saat seseorang batuk atau bersin.

Menurut para peneliti, ukuran droplet kira-kira sepertiga ukuran rambut manusia, dan masih bisa terlihat oleh mata.

Cara kedua adalah lewat partikel-partikel gas (aerosol) yang dikeluarkan manusia ke udara ketika bicara, aerosol berukuran seperseratus dari ukuran rambut manusia, dan mustahil bisa dilihat.

Baca Juga: Iin Solihin, Seluruh Tubuhnya Tumbuh Benjolan Kulit

Kedua metode ini cukup berbahaya dalam hal penyebaran virus, namun bisa dikurangi dengan menghindari kerumunan di ruang tertutup.

“Studi dalam kondisi laboratorium menunjukkan virus tersebut tetap hidup dalam bentuk partikel gas (aerosol) dalam waktu beberapa jam. Ia akan tahan di udara,” kata Dr William Ristenpart, seorang profesor teknik kimia di Universitas California.

Sebuah studi menemukan bahwa droplet berukuran antara 20 hingga 500 mikrometer yang dikeluarkan saat seseorang bicara bisa ditahan saat mulut ditutup kain.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x