ZONA PRIANGAN - Bertahan 12 tahun di Persib, bukan waktu yang pendek dan itu bisa menjadi kebanggaan.
Termasuk bagi Dadang Hidayat (Dahi), yang semula anak bawang hingga mengenakan ban kapten.
Dahi punya pengalaman, bagaimana dirinya sulit untuk masuk tim senior Persib dan menjadi pemain inti.
Baca Juga: Tari Jaipong, Selebrasi Orisinil dari Redouane Barkaoui Setelah Mencetak Gol
"Saya bisa masuk tim senior Persib saat usia 23 tahun. Saat itu, Persib lagi banyak memiliki pemain bintang," tutur Dahi seperti dikutip zonapriangan.com dari situs resmi Persib.
Khususnya di lini pertahanan tempat Dahi beroperasi, waktu itu Persib masih punya banyak pemain bagus, sekelas Robby Darwis.
Namun kondisi itu tidak membuat Dahi patah semangat. Saat generasi emas Persib bermunculan di kurun waktu 1986-1990, Dahi mampu menyeruak di kelompok tersebut.
Baca Juga: Ada Bara Antara Viking, The Jack dan Aremania, kalau Sama Bonek Akur
Dahi pun akhirnya sering dipercaya menjadi kapten Persib di tahun 2004-2005.
"Saya senang sekali bisa masuk tim utama Persib. Itu cita-cita saya sejak kecil," ungkap Dahi.
Dahi menceritakan, karier sepak bolanya dimulai dengan mengikuti latihan di SSB, lalu masuk ke klub binaan Persib.
Baca Juga: Ada yang Lebih Berani dari Viking saat Mendukung Persib, Coba Cek di Deli Serdang
Seusai masuk tim senior Persib, persaingan menjadi pemain inti pun tidak mudah.
Apalagi setelah membanjirnya pemain asing yang berlaga di kompetisi Liga Insdonesia.
Namun, sampai masa pensiunnya di usia 33 tahun, Dahi selalu menjadi pilihan utama di lini belakang Persib.***