Saudi Arabia Berambisi untuk Menggelar Balapan MotoGP di Masa Depan, Setelah Sukses Mengamankan F1

- 22 Maret 2021, 12:18 WIB
Saudi Arabia berambisi untuk menggelar balapan MotoGP di masa depan, setelah sukses mengamankan F1.
Saudi Arabia berambisi untuk menggelar balapan MotoGP di masa depan, setelah sukses mengamankan F1. /Crash.net/

ZONA PRIANGAN - Setelah sukses mengamankan F1 lewat sirkuit jalanan yang berlokasi di Kota Jeddah. Kini, Saudi Arabia berambisi untuk menggelar balapan MotoGP di masa depan.

Hal ini disampaikan oleh Pangeran Khalid selaku Presiden Otomotif Saudi Arabia kepada publikasi Spanyol MARCA yang mengatakan soal rencananya untuk menggelar balapan MotoGP di negerinya.

"Kami ingin menjadi tuan rumah semua acara motorsport berskala besar dan MotoGP adalah salah satu yang paling banyak diikuti oleh warga Saudi," jelas Pangeran Khalid bin Sultan Al Faisal Al Saud kepada MARCA, seperti dikutip ZonaPriangan.com dari Crash.

Baca Juga: Ada Diskon Hingga 90 Persen Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Ikatan Cinta, Senin 22 Maret: Bu Rosa Tahu Semua tentang Andin, Al Tuntaskan Alibi Istrinya, Elsa Menghalangi

"Kami sedang membangun kota motor di Qiddiya, dengan lebih dari 10 sirkuit untuk reli, acara lintas negara, relicross, motorcross ... untuk kompetisi terbaik di dunia. Dan tentu saja, kami ingin menyelenggarakan MotoGP, makanya kami mempersiapkannya karena itu balapan yang sangat menarik," tambahnya.

Sirkuit Qiddiya akan dibangun sebagai bagian dari pusat kota besar di pinggiran Riyadh, yang akan disetujui untuk menggelar F1, MotoGP dan WEC.

Sementara seri pembuka MotoGP di Qatar hanya menyisakan sepekan lagi, dan hingga kini masih belum jelas mengenai kembalinya Marc Marquez ke trek.

Baca Juga: Dampak Positif Relaksasi Pajak, Pemesanan Mobil Daihatsu Naik Dua Kali Lipat

Legenda balap asal Italia Giacomo Agostini memberikan pendapatnya soal rencana balap Marquez di musim balapan 2021 ini.

"Marquez harus balapan di Qatar dan finis terakhir," kata Giacomo Agostini ketika melakukan siaran langsung dengan Carlo Pernat.

"Ini akan menjadi latihan yang bagus untuknya," tambahnya.

Baca Juga: Mantan Ketua MPR, Amien Rais Khawatir Hubungan Jakarta-Beijing Semakin Erat

Agostini pun mengatakan bahwa pebalap asal Spanyol itu harus bisa menerima jika hasilnya harus finis di urutan paling buncit.

Pada Decemeber 2017, CEO KTM Stefan Pierer menjadi berita utama ketika dia mengumumkan rencana untuk membeli Ducati.

Sayangnya rencana tersebut tidak berjalan mulus karena proses kesepakatan antara Ducati Audi dengan KTM tidak menemukan titik temu.

Baca Juga: Quartararo, Zarco, dan Miller Siap Singkirikan Marc Marquez di MotoGP 2021, Indonesia Masuk Cadangan

Akhirnya, Pierer mengakui bahwa mereka telah mundur dari kesepakatan tersebut pada Desember 2020.

Banyak yang menduga bahwa kesepakatan ini gagal karena perbedaan visi antara pemilik Ducati yakni Audi.

Pierer telah berulang kali menyatakan bahwa dia tidak akan membangun sepeda motor lebih dari dua silinder.

"Ducati akan berada di bawah tekanan. Semua tantangan baru seperti digitalisasi dan e-mobilitas, standar emisi baru, pabrikan sekecil Ducati tidak dapat mengatasinya dalam jangka panjang," kata CEO KTM Stefan Pierer.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Crash.net


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x