Network
ZONA PRIANGAN - Satu tahun lalu, Jimmy Butler berbicara setelah kalah dari Boston Celtics di Game 7 final Wilayah Timur.
Dia mengatakan kepada wartawan, “Kami sudah cukup. Tahun depan, kami akan merasa cukup dan kami akan segera kembali dalam situasi yang sama, dan kami akan menyelesaikannya.”
Satu tahun hingga saat ini, Miami berada dalam situasi yang sama, Game 7 melawan Celtics di final konferensi − dan Butler serta Heat menyelesaikannya, mengalahkan Boston 103-84 pada hari Senin dengan cara yang hampir tak terbayangkan.
Baca Juga: 12 Tim NBA yang Belum Pernah Juara, Salah Satunya Denver Nuggets
Heat meniup keunggulan seri 3-0, kehilangan Game 6 di kandang dan dengan semua momentum mendukung Celtics saat mereka mencoba menjadi tim pertama dalam sejarah NBA yang bangkit dari defisit 3-0 dan menang.
Hampir tak terbayangkan. Mereka percaya segalanya mungkin, termasuk memenangkan Final melawan Denver.
"Anda harus memiliki seorang pemain yang dapat Anda pertahankan, terutama pada saat-saat ini," kata pelatih Heat Erik Spoelstra tentang Butler.
Baca Juga: Kalahkan Boston Celtics, Miami Heats Tantang Denver Nunggets di Final NBA 2023
"Saya sudah mengatakan ini sebelumnya, tidak ada cara untuk mengukur kepercayaan diri yang dapat dia tanamkan di semua orang."
Pelatih Heat Erik Spoelstra merayakan dengan tim setelah kemenangan Miami di Game 7 atas Celtics.
Bahkan setelah kekalahan di game ke-6 yang menyakitkan pada hari Sabtu, Butler menegaskan kembali: “Kita bisa melakukannya. Saya tahu bahwa kami akan melakukannya."
Spoelstra sama-sama bersikeras setelah kekalahan di Game 6. "Saya tidak tahu bagaimana kami akan menyelesaikan ini, tetapi kami akan pergi ke sana dan menyelesaikannya," katanya.
Baca Juga: Catat! Ini Jadwal Final NBA 2023, Denver Nuggets vs Miami Heats
Tim, pelatih, atau pemain lain mana pun, siapa pun akan berkata, "Tidak mungkin." Tetapi dengan Heat, Spoelstra, dan Butler, Anda harus menyisakan ruang untuk kemungkinan itu.
Spoelstra melihat tantangan ini dan menemukan makna dalam kompetisi. Ya, ini adalah permainan, tetapi pelajaran hidup tertanam dalam kemenangan dan kekalahan.
"Hidup itu sulit. Olahraga profesional kadang-kadang hanya semacam refleksi kehidupan, bahwa segala sesuatunya tidak selalu berjalan sesuai keinginan Anda, ”katanya.
Baca Juga: Mengapa Valentino Rossi Tidak Memasukkan Marc Marquez sebagai Rival Utamanya? Inilah Jawabannya
“Kemunduran yang tak terhindarkan terjadi, dan begitulah cara Anda menghadapinya secara kolektif. Ada banyak cara berbeda yang bisa dilakukan. Itu bisa menguras semangatmu. Itu bisa menjatuhkan tim karena alasan apa pun. Dengan tim ini, itu menguatkan kami dan membuat kami lebih dekat dan membuat kami lebih tangguh," tambahnya.
Jangan lupa, Heat adalah unggulan ke-8. Mereka memiliki rekor 44-38 dan kalah dari Atlanta pada pertandingan play-in pertama. Miami harus mengalahkan Chicago pada pertandingan play-in kedua hanya untuk mencapai babak playoff, kemudian pertarungan putaran pertama melawan unggulan teratas Milwaukee.
Heats mengalahkan Bucks dalam lima pertandingan, kemudian mengalahkan Knicks dalam enam pertandingan dan sekarang Celtics dalam tujuh pertandingan.
Baca Juga: 20 Tim Peraih Juara NBA Sepanjang Masa, Siapa yang Terbanyak?
Dalam 15 musim, Spoelstra telah lolos ke babak playoff sebanyak 12 kali, memenangkan gelar pada tahun 2012 dan 2013 bersama LeBron James, Dwyane Wade dan Chris Bosh. Dia juga mencapai Final di gelembung Orlando 2020 bersama Butler.
Riley, Butler, dan Spoelstra memiliki mentalitas yang sama.
"Saya hanya percaya diri," katanya. "Saya tahu pekerjaan yang kami semua lakukan, jadi saya tahu kemampuan kami. Tidak ada yang puas. Kami belum melakukan apa-apa. Kami tidak bermain hanya untuk memenangkan Wilayah Timur. Kami bermain untuk memenangkan semuanya,"kata Erik Spoelstra, dilansir USA Today, (31/5).***
