Network
ZONA PRIANGAN - Rodrigo Varela, seorang pembalap asal Brasil, akan mengikuti reli Dakar tradisional dengan mobil pinjaman setelah kapal yang membawa kendaraan aslinya harus mengubah rutenya untuk menghindari serangan dari Houthi di Laut Merah, yang mengakibatkan keterlambatan kedatangannya lebih dari 20 hari.
Varela, yang diberi tahu tentang perubahan tersebut pada Hari Natal, terpaksa mencari pengganti mobil Can-Am UTV-nya, dengan bantuan ayahnya, mantan pembalap reli dan juara Dakar, Reinaldo Varela.
"Kami menemukan Can-Am di Portugal, milik seorang pembalap yang datang ke Brasil untuk balapan bersama kami. Namun, kami harus melakukan modifikasi dan adaptasi dengan terburu-buru. Untungnya, semuanya berjalan lancar dan lolos pemeriksaan Dakar," kata Rodrigo dalam wawancara dengan media Brasil, UOL.
Baca Juga: Inovasi Listrik Terbaru: Tacita Kenalkan Discanto di Dakar 2024
"Namun, kami masih belum memiliki semua suku cadang yang akan kami butuhkan untuk Dakar, yang merupakan balapan panjang dan memerlukan banyak pemeliharaan. Untuk itu, kami mengandalkan bantuan dari tim-tim lain.
"Dakar adalah perpaduan balapan dan petualangan. Dan itulah yang membuat solidaritas menjadi salah satu karakteristiknya yang paling mencolok. Orang membantu satu sama lain bila mereka bisa," tambahnya.
Pengiriman barang dari seluruh dunia mulai menghindari Laut Merah setelah militan Houthi yang didukung Iran dari Yaman meningkatkan serangan terhadap kapal di wilayah Teluk sebagai bentuk dukungan mereka terhadap Hamas, yang sedang berperang melawan Israel di Gaza.
Baca Juga: KTM 390 Adventure Terinspirasi dan Mengambil Platform dari KTM Rally Dakar yang Legendaris
Edisi ke-46 reli ini, yang diselenggarakan untuk kelima kalinya di Arab Saudi, terdiri dari prolog dan 12 tahap yang tersebar dalam jarak 7.891 kilometer dari Alula di utara hingga Yanbu di Laut Merah.
