“Ide menghidupkan kembali kendaraan tersebut, awalnya adalah dari seorang asing berkebangsaan Belanda yang berkunjung ke Museum Wangsit Mandala Siliwangi, Bandung, beberapa tahun kebelakang,” kata Heri.
Sebelumnya, secara rutin digunakan oleh RSUD Majalaya Bandung sebagai unit ambulans atau melayani masyarakat Jawa Barat, ambulans berlabur cat putih dan memiliki kemudi disebelah kiri ini mengusung mesin Chevy 4.200 cc 6-silinder segaris.
Baca Juga: Mobil Klasik Elegan, Citroen DS21 Décapotable 1970, Siap Masuk Balai Lelang Silverstone
Menggunakan karburator Carter, delco Remy Distributor, busi Autolite serta kabel busi KEM, ditanamkan pula vacuum system fuel pump, sedangkan sistem starter, adalah rangkaian modifikasi milik OEM Toyota FJ-40 Land Cruiser.
Konstruksi bodi Wooden Construction dengan riveted aluminium, plus kelebihan soundproof dan lightweight yang menjadi ciri khas minibus era 1940-1950-an.
Mobil ini menggunakan transmisi sistem leher atau tuas stir OEM Chevy dengan 4-speed berpenggerak roda belakang, kendaraan yang berperan mendukung kegiatan operasi Pagar Betis pada rentang waktu tahun 1955 hingga pertengahan tahun 1960-an.
Baca Juga: Ford GPW Military Jeep 1944, Menikmati Sensasi Kendaraan Peninggalan Perang
Menurut IB Pinatih saat itu, mobil ini digunakan tim kesehatan untuk evakuasi korban pemberontakan DI/TII, wilayah operasinya di Majalaya dan sekitarnya.
Bahkan pernah mengevakuasi Kartosoewirjo, pimpinan tertinggi DI/TII yang tertangkap dalam keadaan sakit oleh Kompi C Pleton 2, Batalyon 328/Siliwangi pimpinan Letda Suhanda, yang kemudian membawanya ke RS Rancabadak (sekatrang RSHS) untuk dirawat.
Baca Juga: Twisted NAS-E 4 × 4, Land Rover Klasik Bertenaga Listrik