Ilmuwan Berhasil Membelokkan Waktu Berdasarkan Teori Einstein, Akibat Adanya Medan Gravitasi

17 Februari 2022, 20:01 WIB
Ilustrasi membelokkan waktu.* /Unsplash/

ZONA PRIANGAN – Para ilmuwan baru-baru ini mampu “melengkungkan” waktu pada skala yang lebih kecil.

Menurut teori relativitas umum Albert Einstein, waktu bisa dibelokkan akibat adanya medan gravitasi yang kuat. Ketika ini terjadi, disebut dilasi waktu atau mulurnya waktu.

Jam juga akan menunjukan waktu yang berbeda dalam linkungan ini – tergantung gravitasi.

Baca Juga: UFO Kontak Senjata dengan Warga Desa Apiwtxa, Sejumlah Penduduk Terluka, Wanita Hamil Keguguran

Kini, para ilmuwan di JILA mampu mengukur dilasi waktu pada skala paling kecil dengan bantuan jam yang sangat akurat.

JILA merupakan operasi kerjasama antara Institut Standar dan Teknologi Nasional dan Universitas Colorado Boulder, Amerika Serikat.

Dengan eksperimen ini, seperti dilaporkan Vice, mereka mampu membuka jalan untuk mengembangkan jam yang 50 kali lebih akurat daripada yang ada sekarang.

Baca Juga: Area 52 di Nevada Mirip dengan Area 51 Sangat Misterius, Pemandangan dari Atas Sering Berubah-ubah

Studi yang dipublikasikan dalam majalah Nature ini mengklaim bahwa pencapaian di atas bisa membantu mengungkap berbagai misteri fisik alam semesta, termasuk penyatuan teori relativitas umum dan mekanika kuantum.

Tujuan para ilmuwan ini secara konsep mengawinkan waktu dengan ruang, untuk mengamati implikasi dan efek terjalinnya ruang dan waktu.

Beberapa tahun lalu, para ilmuwan JILA telah mencoba merintis akurasi waktu lewat jam atom – cara yang sangat akurat untuk mengukur waktu, dengan kesalahan hanya 1 detik dalam 15 miliar tahun.

Baca Juga: Serangan Menakutkan 50 Juta Kepiting Menguasai Pulau Christmas, Penduduk Tidak Berani Keluar Rumah

Dengan jam atom yang lebih akurat, para ilmuwan bisa melihat gelombang atom dalam kurva ruang-waktu, di mana dunia klasik dan kuantum betentangan.

Kelompok ilmuwan di JILA mampu mengukur dilasi waktu pada jarak hanya satu milimeter. Pencapaian skala kecil ini bisa membantu para ilmuwan memahami efek-efek dilasi waktu pada jarak yang lebih panjang.

Selain pencapaian di atas, mereka juga mampu menjaga atom-atom dalam keadaan “pertalian kuantum” selama 37 detik, di mana perilakunya jadi bisa diprediksi.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Vice.com

Tags

Terkini

Terpopuler