Tujuan para ilmuwan ini secara konsep mengawinkan waktu dengan ruang, untuk mengamati implikasi dan efek terjalinnya ruang dan waktu.
Beberapa tahun lalu, para ilmuwan JILA telah mencoba merintis akurasi waktu lewat jam atom – cara yang sangat akurat untuk mengukur waktu, dengan kesalahan hanya 1 detik dalam 15 miliar tahun.
Baca Juga: Serangan Menakutkan 50 Juta Kepiting Menguasai Pulau Christmas, Penduduk Tidak Berani Keluar Rumah
Dengan jam atom yang lebih akurat, para ilmuwan bisa melihat gelombang atom dalam kurva ruang-waktu, di mana dunia klasik dan kuantum betentangan.
Kelompok ilmuwan di JILA mampu mengukur dilasi waktu pada jarak hanya satu milimeter. Pencapaian skala kecil ini bisa membantu para ilmuwan memahami efek-efek dilasi waktu pada jarak yang lebih panjang.
Selain pencapaian di atas, mereka juga mampu menjaga atom-atom dalam keadaan “pertalian kuantum” selama 37 detik, di mana perilakunya jadi bisa diprediksi.***