Evolusi hematophagy ini sangat sulit untuk ditelusuri, terutama karena ada celah dalam catatan fosil serangga.
Fosil nyamuk dalam studi ini ditemukan terawetkan di dalam batu ambar di Libanon berusia sekitar 130 hingga 125 juta tahun.
Baca Juga: Jamur yang Bisa Mendesis Ditemukan di Taman Nasional Texas
Ambar adalah getah damar tumbuhan yang menjadi fosil, dan deposit dari Libanon merupakan sampel ambar yang diketahui lebih tua yang mengandung jejak makhluk hidup di antaranya serangga.
Dalam studi baru ini, tim ilmuwan menggambarkan fosil dua nyamuk jantan dari periode zaman Kapur ini memiliki bagian mulut penusuk. Bagian tersebut termasuk rahang segitiga yang sangat tajam dan struktur panjang kecil mirip gigi.
Baca Juga: Fosil Naga Biru Berusia 72 Juta Tahun Ditemukan di Jepang, Membuat Ilmuwan Kaget
Keberadaan bagian-bagian tersebut menyebutkan bahwa nyamuk-nyamuk jantan yang hidup selama zaman kapur akhir bisa cukup kuat untuk menusuk kulit dan menghisap darah hewan lain seperti nyamuk betina modern.
Dari fosil tersebut disebutkan bahwa evolusi sifat penghisap darah lebih rumit daripada dugaan sebelumnya.***