ZONA PRIANGAN - Omicron sendiri merupakan varian terbaru virus corona dan kini telah ramai diperbincangkan.
Mengutip laman covid19.go.id, Omicron sudah terdeteksi di beberapa negara sejak pertama kali ditemukan di Benua Afrika.
Varian ini disebut sebagai salah satu yang sangat cepat dalam menularkan virus.
World Health Organization (WHO) menyatakan varian B.1.1.529 atau Omicron pertama kali dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada 24 November 2021.
Baca Juga: Habib Bahar Ungkap Alasan Dirinya Membela dan Setia Pada Habib Rizieq Shihab
Situasi epidemiologis di Afrika Selatan telah ditandai oleh tiga puncak berbeda dalam kasus yang dilaporkan, yang terakhir didominasi varian Delta.
Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menanggapi terkait virus Omicron.
Menurut Siti Fadilah Supari dalam channel Youtube Realita TV, Omicron adalah salah satu varian produk dari suatu mutasi covid.
Sebelumnya diketahui Indonesia baru saja tenang lantaran angka kasus covid-19 menurun drastis.
Jika pada Juli dan Agustus lalu bisa mencapai 100 ribu kasus, kini tiba-tiba menjadi di bawah 1.000 kasus.
Bahkan di Jakarta sendiri kasusnya kini hanya puluhan saja. Akan tetapi publik di RI tak lama dibuat tenang, usai dunia kembali dibuat panik lantaran adanya varian baru Omicron.
Baca Juga: Bambang Soesatyo: Sri Mulyani Tidak Menghargai dan Kerap Tidak Datang Saat Dipanggil MPR RI
Siti Fadillah menambahkan Omicron itu karena mutasi dari sedikit protein, tetapi strain-nya tetap yang lama. Yang berubah sifatnya adalah yang ada di ujung dari protein itu,”ujarnya.
Siti Fadilah mengatakan bahwa cerita soal virus Omicron hanya sekadar didramatisasi saja. Padahal tidak berbahaya.
Menurutnya mereka sebut Omicron dramatis sekali, itu cuma mutasi kecil saja, strain-nya masih tetap yang lama.
Baca Juga: Hari Ini Tagar KasadRasaKesed Trending di Twitter
Dia menerangkan, di dalam pandemi, strain tiap negara dianggap berbeda-beda. Seperti pada kasus flu burung beberapa waktu lalu, strain Indonesia tentu berbeda dengan strain Thailand, dan Vietnam.
Jadi ketika dibuat vaksin pun, orang Indonesia bisa jadi tak akan mempan dengan vaksin yang dibuat dengan strain Vietnam atau Thailand. Sementara untuk covid, kini semua seolah dikaburkan oleh pihak-pihak tertentu. Semua negara dibuat sama saja.
“Makanya saya enggak ngerti, pandemi ini penuh dengan misteri. Nama virusnya saja tak seperti biasanya ketika kita menyebut virus. Padahal ada aturannya,” kata Siti Fadillah Supari.***