Para Petani di Kamasan Banjaran Merasa Geram, Hama Tikus pun Dibasmi!

12 Agustus 2020, 15:49 WIB
Para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Bumi Asih berhasil membasmi tikus dengan menggunakan bahan kimia melalui proses pengasapan atau dengan cara diumpan menggunakan bahan kimia tersebut.*/ENGKOS KOSASIH /

ZONA PRIANGAN - Sejumlah petani merasa geram terhadap hama tanaman jenis tikus yang kerap merusak lahan pertanian padi di Blok Cirandem Desa Kamasan Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung, Rabu 12 Agustus 2020.

Para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Bumi Asih pun memamerkan hama tikus yang berhasil dibasminya dengan menggunakan bahan kimia melalui proses pengasapan atau dengan cara diumpan menggunakan bahan kimia tersebut.

Selain hama tikus, para petani juga melakukan kegiatan gerakan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) jenis wereng batang coklat yang melanda kawasan lahan pertanian padi seluas 6 hektare.

Baca Juga: Manusia Pohon, Berkiprah di Kawasan Kamojang Ibun, Kabupaten Bandung

"Total luas lahan pertanian padi di Blok Cirandem itu mencapai 31 hektare, namun yang dikendalikan karena mendapat serangan hama tikus dan wereng batang coklat seluas 6 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ir. H. A Tisna Umaran, M.P., melalui Kasi Perlindungan Tanaman Ir Agus Lukman.

Agus mengatakan, lahan pertanian padi yang mendapat serangan hama tikus dan wereng batang coklat itu pada usia tanaman 55-85 hari setelah tanam.

"Setelah dilakukan gerakan pengendalian OPT ini, tanaman pertanian padi bisa terhindar dari serangan hama tersebut," ungkapnya.

Baca Juga: Update 31 Juli 2020 : Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Bandung mencapai 190 Kasus

Selain dilaksanakan di Banjaran, imbuh Agus, gerakan pengendalian OPT ini juga turut dilaksanakan pula di Kecamatan Margaasih, Cileunyi, Rancaekek dan Kecamatan Nagreg.

"Mereka serentak melakukan gerakan pengendalian OPT, yang selama ini menjadi musuh para petani dalam menggarap lahan pertanian padi," kata Agus.

Dalam gerakan pengendalian hama tikus yang menyerang lahan pertanian, melibatkan petugas pengendali organisme penganggu tumbuhan, penyuluh pertanian lapangan dan pihak lainnya.

Baca Juga: Di Kabupaten Bandung Barat, Ada Lahan Bercocok Tanam Untuk Korban PHK

"Kita juga melihat partisipasi dan semangat petani dalam gerakan pengendalian OPT tersebut," katanya seraya berharap, dengan gencarnya pengendalian OPT dapat menyelamatkan lahan pertanian dari serangan hama tanaman yang rutin melanda pada setiap musim tanam.

"Ini dalam upaya pengamanan kebutuhan pangan masyarakat,supaya hasil produksinya lebih optimal," imbuhnya, diharapkan pula para petani untuk sedini mungkin mengendalikan hama tanaman yang berpotensi merusak.

Baca Juga: Berkunjung ke Kabupaten Bandung, Siap-siap EDAN

"Begitu ada hama tanaman, langsung dikendalikan dan jangan menunggu serangan hama itu meluas," ucapnya, lebih lanjut ia mengingatkan kepada para petani untuk menerapkan protokol kesehatan karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19.

"Disaat gerakan pengendalian OPT, para petani tetap menggunakan masker dan jaga jarak untuk mencegah penularan virus corona, para petani harus aman dari ancaman pandemi Covid-19, karena kegiatan pertanian tak bisa ditunda, untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat selama pandemi," katanya.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Tags

Terkini

Terpopuler