ZONA PRIANGAN - Kampanya nyeleneh dilakukan Aisha Weddings dengan tema pernikahan dini, nikah siri dan poligami.
Dalam bahasan Aisha Weddings, pernikahan dini, nikah siri dan poligami merupakan solusi di zaman sekarang.
Aisha Weddings pun cukup gencar mempromosikan pernikahan dini, nikah siri dan poligami di sejumlah media sosial.
Baca Juga: Ibu-ibu Punya 4 Taktik yang Jitu sehingga Tidak Ketahuan saat Melakukan Selingkuh
Baca Juga: Bahaya! Ibu-ibu Pemilik Dua Weton Ini Doyan Selingkuh, Energinya Harus Diruwat
Keruan saja kampanye pernikahan dini, nikah siri dan poligami yang dilakukan Aisha Weddings di media mendapat berbagai tanggapan.
Namun, sebagian besar pengguna media sosial mengecam kampanye pernikahan dini, nikah siri dan poligami yang dilakukan Aisha Weddings.
Pasalnya, Aisha Weddings terang-terangan mengkampanyekan pernikahan dini dan menawarkan nikah siri serta poligami, padahal di masyarakat agak tabu.
Baca Juga: Ini Karakter Ibu-ibu yang Mudah Jatuh Dalam Pelukan Suami Orang
Baca Juga: Ibu-ibu yang Pernah Tidur dengan Suami Orang, 5 Gejalanya Langsung Dirasakan Pasangan yang Sah
Bahkan dalam laman websitenya disebutkan bahwa menikah di usia 12 tahun hingga 21 tahun adalah solusi.
Sebagaimana diberitakan portalpurwokerto.com sebelumnya dalam artikel "Aisha Weddings Tawarkan Paket Nikah Siri dan Dukung Bocah Nikah, Faktanya Pernikahan Dini di Banyumas Tinggi".
Menanggapi hal ini, Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Korban Kekerasan Berbasis Gender dan Anak (PPT PKBGA) Banyumas Dr Tri Wuryaningsih mengatakan hal ini sangat bertentangan dengan realita yang ada.
Baca Juga: Rumor Keretakan Rumah Tangga Menguat, Melania Tidak Dampingi Donald Trump di Pesta Super Bowl
Baca Juga: Sudah Jatuh, Donald Trump Tertimpa Tangga pula, Melania Tunggu Waktu untuk Berpisah
"Saya sangat tidak sepakat. Ini sangat bertentangan dengan misi kami mengurangi pernikahan dini dan mewujudkan bangsa yang berkualitas," ujarnya.
Menurutnya, secara fisik dan mental, anak usia 12 tahun belum siap untuk menikah.
"Secara fisik, mental, sosial dan ekonomi, anak anak yang menikah usia dini ini belum matang secara mental. Ketika belum matang secara mental, akan rentan terjadi perceraian," ujar dia.
Baca Juga: Empat Bulan Diganggu Suara Hantu, Seorang Warga Temukan Harta di Pintu Rahasia
Baca Juga: Seperti Tak Rela Dijual, Arwah Pemilik Rumah Menampakkan Diri Sambil Mencuci Piring
Tri juga menambahkan, anak-anak yang menikah dini bisa melanggengkan kemiskinan.
"Anak-anak itu kan masih bergantung pada orangtua, kalau orangtuanya miskin, ya makin melanggengkan kemiskinan. Belum lagi masalah lain," ujar dia.
Selain perceraian, bahaya lain dari pernikahan dini adalah pola asuh dan kesehatan reproduksi belum matang juga merugikan anak.
Baca Juga: Warga Bandung Khawatirkan Sesar Lembang, Padahal Ada 13 Gunung Berpotensi Timbulkan Gempa
Baca Juga: Hati-hati Gempa di Kota Bandung Berkekuatan Magnitude 6,8-6,9 Akibat Sesar Lembang
Menurut Tri, Banyumas memiliki angka pernikahan dini yang cukup tinggi. Hal ini bisa dilihat dari dispensasi menikah yang ada pada Pengadilan Agama.
Tri juga mengomentari soal nikah siri. Nikah siri itu harus diingat, menguntungkan bagi siapa?
"Karena tidak ada kekuatan hukum bagi pihak perempuan. Banyak kasus yang akhirnya malah merugikan perempuan pada nikah siri," ujar dia.***(Dyah Sugesti Weningtyas/portalpurwokerto.com)