Kelompok Pemberontak Papua Kembali Menebar Teror, Guru, Kepala Suku hingga Jendral Tewas Tertembak

- 26 April 2021, 21:01 WIB
Pasukan keamanan Indonesia patroli mencari kelompok pemberontak di Papua.*
Pasukan keamanan Indonesia patroli mencari kelompok pemberontak di Papua.* / Reuters/

ZONA PRIANGAN - Kelompok pemberontak Papua makin brutal makin brutal, setelah membakar sekolah dan rumah kepala suku, kini menyerang patroli keamanan.

Serangan pemberontak menewaskan seorang kepala intelijen regional Indonesia, Jenderal I Gusti Putu Danny Karya Nugraha, Senin 26 April 2021.

Sebelumnya, dalam aksi di Desa Beoga di Kabupaten Puncak 8 April 2021, pemberontak membakar tiga sekolah membunuh seorang guru.

Baca Juga: Tangki Oksigen Meledak, Sejumlah Pasien Covid-19 Tewas Terbakar

Sehari kemudian, seorang guru kembali tewas ketika pemberontak menembaki perumahan guru.

Untuk memulihkan keamanan, pasukan militer Indonesia melakukan patroli di dataran tinggi Papua pada hari Minggu 25 April 2021.

Terkait tertembaknya I Gusti Putu Danny Karya Nugraha, dibenarkan oleh juru bicara Badan Intelijen Nasional, Wawan Purwanto.

Baca Juga: 40 Wanita Telanjang Berpikir Balkon Masih Area Privasi, Grechin: Keputusannya Cuma 1 Menit

Kepada kantor berita AFP, Wawan mengatakan, Jenderal I Gusti Putu berada di lokasi kejadian saat terjadi baku tembak.

"Dia berada di daerah itu sebagai bagian dari operasi untuk memulihkan keamanan," ujar Wawan.

Pasukan keamanan melakukan patroli di wilayah tersebut untuk meningkatkan moral penduduk di wilayah itu.

Baca Juga: Sipir Wanita Penjara Kelas C Melahirkan Anak dari Hubungan Gelap dengan Napi Perampokan di Ruang Gym

Wilayah tersebut belakangan sering menjadi sasaran serangan oleh kelompok separatis dan teroris.

Presiden Joko Widodo mengatakan pada hari Senin bahwa dia telah memerintahkan polisi dan militer untuk mengejar dan menangkap semua anggota kelompok pemberontak.

“Saya ingin tegaskan lagi bahwa tidak ada tempat bagi kelompok bersenjata di Papua,” kata Jokowi.

Baca Juga: Bhutan Negara Unik, Melarang Warganya Miskin dan Pernah Menolak Kehadiran Internet

Polisi, militer dan pasukan intelijen bergabung dengan Operasi Nemangkawi untuk menemukan para penyerang.

Juru bicara pemberontak Papua Sebby Sambon mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, menambahkan tidak ada korban di pihak mereka.

"Kami juga menembak tentara lain tetapi kami luput dari mereka," kata Sambon kepada AFP yang dikutip Aljazeera.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah