Karena tingginya kasus Covid yang menimpa tenaga kesehatan, maka tenaga pelayanan kesehatanpun semakin berkurang.
Kini tenaga yang ada bekerja lebih ekstra untuk tetap mepayani seluruh pasien yang tengah menjalani rawat inap ataupun rawat jalan.
Untuk tenaga kesehatan di ruang perawatanpun menurut Asep disesuaikan dengan ketersediaan tenaga yang ada.
Baca Juga: Kasus Gugatan Ibu dan Anak Sudah Masuk Tahap Pemeriksaan Alat Bukti
“Semua pelayanan disesuaikan dengan ketersediaan tenaga yang ada. Tidak mungkin juga pegawai di Rumah Sakit melakukan WFH yang pasti 100 persen WFO,” katanya.
Untuk mengaja agar tidak semakin banyak tenaga kesehatan dan tenaga administrasi, kini manajemen Rumah Sakit terus berupaya melakukan tracing terhadap kontak erat, memberlakukan isoman bagi yang positif.
Dilarang makan bareng di tempat kerja serta tingkatkan kepatuhan pemakaian APD.
Baca Juga: Kodim 0617 Majalengka Menggelar Vaksinasi Massal Gratis
Tiak hanya IGD RSUD Cideres yang tutup sementara namun juga sejumlah Puskesmas karena banyaknya tenaga kesehatan yang terpapar. Ratusan tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas dinyatakan terkonfirmasi berikut beberapa apoteker Puskesmas.
Sementara itu penularan Covid-19 serta angka kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Majalengka sudah sangat meprihatinkan, setiap hari penambahan angka terkonfirmasi mencapai ratusan orang.