Pencapaian Vaksin Masih Rendah, Bupati Bentuk Tim Percepatan Vaksinasi Kabupaten Majalengka

- 26 Oktober 2021, 07:05 WIB
evaluasi pelaksanaan vaksinasi di kabupaten Majalengka.
evaluasi pelaksanaan vaksinasi di kabupaten Majalengka. /Zonapriangan.com

ZONA PRIANGAN - Pencapaian vaksinasi Kabupaten Majalengka berada di posisi terendah dibanding kabuPaten/kota lain di Jawa Barat, untuk mengejar target pencapaian Bupati Majalengka bentuk tim khsusus untuk menggerakan masyarakat di tiap desa yang dinamai tim Percepatan Vaksinasi Kabupaten Majalengka.

Tim terdiri dari Pos KB Desa serta Sub Pos KB Desa, Bhabinsa, Bhabinkamtibmas, PLKB, bidan desa, MUI serta sejumlah pihak lainnya yang sudah terbiasa melakukan penggerakan.

Sementara belum tercapainya target diantaranya juga disebabkan banyaknya masyarakat yang memilih-milih jenis vaksin disamping penggerakan yang masih kurang.

Baca Juga: Rocky Gerung: Penyataan Gus Yaqut Membuat Posisinya Terancam dan Potensi Untuk Di-Reshuffle

Menurut keterangan Bupati Majalengka Karna Sobahi, Senin 25 Oktober 2021 posisi paling rendah pencapaian vaksinasi di Kabupaten Majalengka untuk kategori lansia yang baru sebesar 19 persen, atau sebanyak 23.747 dosis sedangkan dosi 2 baru 8 persen.

Padahal harusnya target pencapaian untuk lansia minimal 40 persenan. Sedangka total pelaksanaan vaksinasi Kabupaten Majalengka baru mencapai sebesar 39 persen atau sebanyak 39 persen untuk dosis 2 dan dosis 2 sebesar 19 persen, harusnya target yang dicapai 50 persen.

“Secara total Kabupaten Majalengka berada di posisi 4 terbawah, sedangkan untuk target lansia berada di posisi paling rendah. Itu artinya tidak ada kabupaten kota lain di bawah kita,” ungkap Bupati Karna saat memimpin rapat.

Baca Juga: Refly Harun: Fadjroel Rachman Bergembira Sebagai Dubes Kazakhstan Karena Lepas Dari Beban Himpitan

Untuk mencapai target tersebut, pihaknya membentuk 343 tim untuk menggerakan di tiap desa dengan estimasi setiap hari per desa minimal sebanyak 100 orang yang menjalani vaksinasi. Jika target 100 dosis terpenuhi maka seharin akan ada 343.000 yang menjalani vaksin, itupun kalau sistim bisa berjalan baik.

“Target pencapaian masih rendah karena sistem yang dijalankan stagnan makanya perlu merevitalisai cara. Sebelumnya tim yang ada hanya 40 tim kini dibuat 343 tim,” ungkap Bupati.

Tim kedua ada tim penggerak dan setiap kepala desa harus melakukan pendata dengan melibatkan tim penggerak di desa, MUI, DMI, PKK juga Karang taruna di dea.

Baca Juga: Upaya Penculikan Dua Anak di Burger King, Ketika Kakek Neneknya Memesan Menu

“Stok vaksin banyak, namun pelaksanaanya masih terus berkutat pada persoalan teknis. Makanya hari ini harus melakukan tindakan, birokrasi di pangkas, garapan pokus ke desa, soal kemampuan dan daya dukung apa yang harus dipenuhi ,” kata Bupati.

Sekda Majalengka Eman Suherman mengatakan karena sumber dana berasal dari BKKBN dan sasaran vaksinasi juga adalah keluarga maka penggerakan melibatkan Pos KB desa dan Sub Pos KB Desa serta PLKB, Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas yang ada di tiap desa dan kecamatan, mereka ini sudah terbiasa melakukan penggerakan dalam mencari akseptor KB.

“Mereka akan bekerja maksimal. Kami akan rapat teknis menyangkut hal ini agar bisa berjalan efektif,” ungkap Eman.

Baca Juga: Toyota Menguji Coba Mesin Pembakaran Hidrogen di Mobil Balap

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Harizal Harahap mengatakan ketersediaan vaksin kini masih mencapai 270.000 dosis terdiri dari Sinovac, AstraZeneca dan Pfizer. Sayangnya masyarakat kini berupaya memilih milih vaksin tanpa jelas alasannya.

Dandim , Kapolres, Danlanud serta Batalyon Inf Galuh Taruna menyebutkan setiap hari institusinya melakukan pelayanan vaksinasi. Hanya sayangnya menurut Danlanud Letna Kolonel Pnb Riky Helman, ketika melakukan pelayanan di desa jumlah peserta yang akan di vaksin tidak dibarengi dengan kemampuan tenaga vaksinator akhirnya masyarakat yang sudah datang sebagian urung di vaksin.***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah