Di saat itu, harga tes PCR menurutnya memang sangat tinggi di kisaran Rp5 hingga Rp7 jutaan, dan hasil tesnya baru bisa keluar seminggu kemudian.
Atas kondisi itu, Luhut memerintahkan jajarannya untuk mencari alat tes PCR dengan harga yang murah agar bisa digunakan untuk masyarakat umum.
Luhut mengungkapkan Waktu itu PCR Rp5 juta bahkan sampai Rp7 juta. Lalu rakyat kecil gimana?
Disitulah kita mulai cari jalan keluar. Cari yang murah. Harganya di Eropa mahal, kita cari di Cina, ketemu brand yang tidak terkenal tapi hasilnya sangat baik dan harganya sepersepuluh. Disitulah harga mulai turun terus.
Setelah dapat alat yang murah ini, maka Luhut menyebut harga PCR di Indonesia pun mulai bisa diturunkan.
Baca Juga: Refly Harun: Menyayangkan Empat Kali Reuni Akbar 212 Tidak Diliput Televisi Nasional Secara Layak
Namun ia menyebut masyarakat tidak paham bagaimana upaya pemerintah menekan harga PCR agar bisa serendah mungkin.
Dari pengalaman Luhut belum lama ini dari Amerika Serikat, ia mengaku harga tes PCR di negara tersebut justru masih sangat tinggi yaitu 350 Dollar (sekitar 5 juta Rupiah).
Meski begitu, Luhut menyebut agar tes PCR di Indonesia harusnya bisa ditekan di angka Rp200an.