Bupati Majalengka Karna Sobahi Menggalakkan Kembali Gerakan Menanam Pohon

- 13 Juli 2022, 21:57 WIB
Bupati Majalengka Karna Sobahi pemerintah kembali mencanangkan penanaman pohon di daerah rawan bencana.
Bupati Majalengka Karna Sobahi pemerintah kembali mencanangkan penanaman pohon di daerah rawan bencana. /Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar ZP

ZONA PRIANGAN - Seluas 133.338.08 hektare lahan di Kabupaten Majalenga dari total luas lahan yang ada 1.204.240 hektare merupakan lahan kritis, untuk menghijaukannya kembali butuh konsistensi dari semua pihak untuk menanaminya kembali serta memelihara agar tanaman tumbuh subur.

Prilaku yang selama ini terjadi, terjadi gerakan menanam pohon namun tidak dipelihara, bahkan dua atau tiga hari berikutnya tanaman raib.

Menurut keterangan Bupati Majalengka Karna Sobahi, pada acara Gerakan Nasional Revolusi Mental, Selasa 12 Juli 2022, lahan kritis seluas ratusan ribu hektar tersebut tersebar di semua kecamatan di Kabupaten Majalengka. Yang pada saat musim kemarau kondisi lahan kering kerontang, serta musim penghujan air langsung mengalir ke dataran rendah karena hanya sedikit air yang diserap akar pepohonan.

Baca Juga: Cacing Hati Ditemukan Pada Saat Pemotongan Hewan Qurban Sapi dan Kambing di Majalengka

“Kabupaten Majalengka merupakan kabupaten yang agraris, yang saat ini mulai bergeser menuju pertumbuhan industri, perkembangan pembangunan menyisakan persoalan pengrusakan lingkungan, “ ungkap Bupati Karna.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Bupati menyebutkan, pihaknya terus berbenah agar terjadi pelestarian lingkungan hidup, dan bahkan Pemerintah Kabupaten Majalengka telah menerbitkan SE Bupati No. 219 tahun 2019 tentang pemeliharaan dan pelestarian ruang terbuka hijau (RTH) dan surat edaran Bupati no. LH. 02.00/555/DLH tentang perkembangan perubahan iklim dan karbon .

Kini pihaknya juga, melaksanakan kegiatan nasional penanaman 10 juta pohon yang dilaksanakan serentak di 26 kecamatan. Masyarakat, anak sekolah, mereka yang hendak menikah dihimbau untuk peduli menanam pohon.

Baca Juga: Ajak Kader TMP Perkuat Jati Diri, Peringati Bulan Bung Karno Lewat Pagelaran Seni Budaya Khas Jabar

“Sebetulnya program penanaman pohon adalah salah satu prioritas saya selama menjadi Bupati bahkan sebelum menjadi Bupati. Kegiatan untuk siswa sekolah sudah berjalan sejak lama semasa saya menjadi Kepala Dinas Pendidikan. Nama program tersebut adalah Pepeling atau Pelajar Peduli Lingkungan,” ungkap Bupati saat menghadiri Gerakan Revolusi Mental Melalui Aksi Nyata penanaman 10 juta pohon di Desa Kulur, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka.

Dalam program Pepeling ini setiap siswa yang lulus sekolah diwajibkan untuk menyerahkan bibit pohon ke sekolah atau langsung mananamnya di kawasan hutan, sekolah atau dimanapun. Apabila ini konsisten dilakukan maka hutan gundul atau lahan kritis tidak akan adal lagi.

“Jadi setiap anak sekolah yang akan lulus, sebelum mereka mengambil ijazah diminta untuk menyerahkan pohon minimal satu pohon untuk ditanam. Di Kementrian Agama Pepeling di berlakukan untuk pasangan calon pengantin, mereka wajib menyerahkan bibit pohon,” ungkap Bupati Karna.

Baca Juga: Peringati HUT Bhayangkara, Polres Majalengka Serahkan Bantuan Sosial

Kini seiring dengan adanya program dari Pemerintah Pusat yang diprakarsai Kementrian PMK melalui program Gerakan Nasional Revolusi Mental dengan aksi nyata menanam, diharapkan bisa menumbuhkan kembali semangat menanam di kalangan masyarakat Majalengka.

Hanya harus ada kebiasaan yang diperbaiki, tidak hanya sekedar menanam namun ada gerakan memelihara pohon yang sudah ditanam.

“Jika sebelumnya menanam kemudian dibiarkan tidak dipelihara dan bahkan dua atau tiga hari menanam setelah itu tanaman raib, maka kedepan perlu konsistensi gerakan menanam dan memlihara, dengan begitu hutan tidak akan gundul seperti sekarang, lahan tidak akan gersang seperti sekarang,” ungkap Karna.(Rachmat Iskandar)***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah