"Ini dirasakan setelah 3 hari sejak digigit. Kesembuhan setelah berobat, antara satu pekan sampai satu bulan," ujarnya.
Jika digigit nyamuk Aedes Aegipty, gejalanya itu menimbulkan demam sampai ada bercak atau bintik merah, plasma darah bocor.
Baca Juga: Covid-19 Belum Selesai, Jawa Barat Diserang Kasus DBD
Seorang Ketua RT setempat, Legih Legimin menyebutkan, mewabahnya chikungunya berkisar sebulanan. Tersebar di Lingkungan Parungsari, meliputi RT 08, RT 07 RT 09, RT 10 dan RT 11.
"Penderita satu rumah ada yang mencapai tiga orang. Ada anak-anak, dewasa juga ada. Jika ditotalkan sepertinya melebihi 50 orang di Lingkungan Parungsari," ungkapnya.
Seorang warga, Yanti mengakui, saat terjangkit chikungunya, merasakan seperti lumpuh. "Kaki tak bisa digerakan. Setelah berobat, berangsur pulih sekarang ini," tuturnya kepada wartawan Kabar Priangan, Dede Iwan.***