Jika Disetujui Pemerintah, Majalengka Memiliki Dua Pahlawan Nasional

- 4 April 2023, 15:22 WIB
Seminar Nasional Pengusulan Calon Pahlawan Nasional.
Seminar Nasional Pengusulan Calon Pahlawan Nasional. /Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar ZP

ZONA PRIANGAN - Pemerintah Kabupaten Majalengka ajukan KH Abdul Chalim sebagai Calon Pahlawan Nasional kepada Pemerintah Pusat, jika disetujui Majalengka memiliki dua Pahlawan Nasional setelah KH Abdul Halim yang lebih dulu dinobatkan.

Seminar Nasional Pengusulan Calon Pahlawan Nasional bagi KH Abdul Chalim digelar pada Kamis ( 30/03/2023 ) bertempat di Gedung Yudha Abdi Karya Pemkab Majalengka, dengan dihadiri Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto, Bupati Majalengka Karna Sobahi, Biro Kesra Pemprov Jabar, Keluarga KH. Abdul Chalim, Tokoh NU , Ketua MUI, Para kepala OPD, Camat dan undangan

Pembicara pada seminar antara lain Prof Dr KH Asep Saefudin Chalim, MA, Pengasuh Pondok Pesantren Ammanatul Umat) yang juga putera almarhum KH Abdul Chalim. KH Maman Imanulhaq Anggota DPR RI Komisi VIII. Direktur Pemberdayaan Kementrian Sosial Kementrian Sosial RI, Drs Arif Nahari, M.Si, Ketua Umum Sejarawahan Masyarakat Indonesia Prof Dr Agus Mulyana, M.Hum. Guru Besar Sejarawan UIN Sunan Ampel Surabaya Prof Dr. H Abdul Halim, M.Ag, dan Dr H Muhammad Albarra, LC, M.Hum.

Baca Juga: Bangunan Pasar Darurat di Pasar Lawas Majalengka akan Segera Dibangun

Abdul Chalim sendiri merupakan salah seorang pendiri Nahdlatul Ulama (NU) asal Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka,

Wakil Ketua MPR Republik Indonesia Yandri Susanto, yang membuka acara seminar menjelaskan bahwa dalam catatan sejarah, Kiai Chalim sangat dekat dengan KH Hasyim Asy’ari dan KH Abdul Wahab Hasbullah pendiri NU. Ia merupakan orang kepercayaan kedua ulama NU terkemuka tersebut. Sejarah lain pun mencatat bahwa Kiai Chalim memiliki peran dalam berdirinya Komite Hijaz dan NU.

Di periode pertama kepengurusan PBNU, Kiai Abdul Chalim dipercaya sebagai Katib Tsani (sekteratis dua). Kiai Chalim menjalankan amanahnya ini bersama KH Abdul Wahab Hasbullah yang menjadi Katib Awal (sekretaris pertama). Sedangkan Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari saat itu menjadi Rais Akbar.

Baca Juga: Ini 19 RW yang Tergenang Banjir di Kota Cirebon, 17.660 Warga Mengungsi Karena Aliran Sungai Suba Meluap

Asep Saefudin Chalim, putra KH. Abdul Chalim dalam paparanya menjelaskan KH Abdul Chalim tak banyak menghiasi halaman buku sejarah dan kurang dikenal dalam ingatan kolektif masyarakat. Padahal, ia punya peran penting atas terselenggaranya Komite Hijaz pada 31 Januari 1926 yang kemudian melahirkan NU, ormas Islam terbesar di Indonesia.

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x