Shell Eco-Marathon Dorong Generasi Muda Berinovasi dan Memberi Solusi

16 Desember 2020, 16:05 WIB
3 tim mahasiswa Indonesia dengan mobil hemat energinya setelah menjuarai Drivers_ World Championship Regional Asia di Singapura pada 2018. /Edwin Koo/AP

ZONA PRIANGAN - Kiprah dan eksistensi kaum muda yang memiliki posisi strategis dan peran penting, berproyeksi jadi pemimpin bangsa sekaligus menjalankan roda perekonomian dan industri di masa depan.

Tantangan isu lingkungan hidup dan keberlangsungan energi di masa mendatang harus disikapi secara seksama dengan
mengedepankan kolaborasi dari berbagai pihak yang terkait agar bisa terus memenuhi kebutuhan masyarakat di dunia.

Shell sebagai perusahaan energi terkemuka di dunia, turut mengambil peran dalam membantu mengembangkan para generasi muda yang memiliki semangat dalam pemanfaatan, pengembangan, dan mengoptimalkan penggunaan energi secara berkelanjutan.

Baca Juga: Pelaku Budaya dan Seniman Pakai NIK KTP, Login apb.kemdikbud.go.id, Cek Bantuan Rp1 Juta Tahap 2

dalam hal ini peran penting Shell melalui Shell Eco-marathon (SEM) yang sudah berlangsung sejak tahun 1985. Indonesia sendiri telah berpartisipasi dalam program SEM Asia sejak 2010 dan telah mengasah sejumlah talenta muda Indonesia.

Mereka yang cerdas dan inovatif dalam menciptakan solusi yang tepat dalam upaya konservasi energi, salah satunya melalui moda transportasi dengan energi yang efisien.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro, melihat program Shell Eco-marathon yang diikuti oleh para mahasiswa Indonesia ini sejalan dengan rencana Prioritas Riset Nasional (PRN) 2020- 2024.

Baca Juga: Waspada dan Hati-hati, Sebelas Makanan Ini Dapat Menyebabkan Keguguran, Ini Faktanya!

Rencana yang juga mengutamakan pengembangan riset dan teknologi di sektor energi sebagai salah satu prioritas utama. Untuk menjalankan program ini, tentu dibutuhkan keunggulan produk-produk riset dengan SDM yang berkarakter, unggul, dan berwawasan kebangsaan sehingga bisa meningkatkan produktivitas invensi dan inovasi untuk daya saing.

“Shell Eco-marathon menjadi langkah tepat dalam mendorong inovasi di kalangan pelajar dan mahasiswa, memberi warna pada pengembangan riset untuk memecahkan berbagai permasalahan energi masa depan dan menumbuhkan semangat untuk berani berkompetisi di kancah global bagi generasi muda," kata Menristek.

"Kemenristek melihat bahwa ajang Shell Eco-marathon telah menjadi tolak ukur dan inspirasi bagi Indonesia dalam menggagas kompetisi serupa di tingkat nasional, yaitu dalam Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) dengan harapan akan mencetuskan kompetisi-kompetisi lain demi mengembangkan penemuan baru di berbagai bidang,” kata Bambang Brodjonegoro.

Baca Juga: Ini Tiga Air Rebusan yang Baik Bagi Penderita Diabetes, Diyakini Mampu Turunkan Kadar Gula Darah

Hal tersebut disampaikan di Webinar dalam rangka 10 tahun partisipasi Indonesia di ajang SEM Asia, yang diadakan Shell
Indonesia.

Shell Eco-marathon menawarkan format kompetisi antar pelajar dan mahasiswa untuk mendesain, membangun dan menguji mobil-mobil hemat energi yang kemudian dipertandingkan di lintasan balap. Bukan kecepatan yang diuji, tapi seberapa efisien energi yang dipakai.

Konsep yang ditawarkan Shell Eco-marathon menjadi langkah untuk mempersiapkan generasi muda untuk bisa menghadirkan solusi dari tantangan energi yang ada sekarang ini dengan mengedepankan efisiensi bahan bakar dan transisi energi.

Baca Juga: Kendaraan Taktis GI-One, untuk Kebutuhan di Berbagai Medan, Dirancang oleh Pembuat Maung 4x4

"Shell Eco-marathon mengambil peran penting dalam menginspirasi generasi muda Indonesia sebagai calon pemimpin masa depan untuk bereksperimen secara cerdas dan kreatif dalam mencari solusi atas tantangan efisiensi bahan bakar saat ini dan di masa depan. Dalam perjalanan 10 tahun partisipasi Indonesia di SEM, kita patut bangga dengan peningkatan jumlah mahasiswa yang terlibat begitu banyak," kata President Director & Country Chair Shell Indonesia Dian Andyasuri.

"Lebih dari 200% dan jumlah partisipasi kampus yang hanya 4 di tahun 2010 menjadi lebih dari 25 institusi pendidikan pada 2020. SEM juga telah menjadi wadah bagi mahasiswa lintas ilmu seperti teknik, bisnis, manajemen dan bidang studi lainnya untuk bisa berkolaborasi mewujudkan inovasi," jelas Dian Andyasuri.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Tags

Terkini

Terpopuler