AS Mengamankan Kesepakatan dengan Belanda dan Jepang untuk Menghambat Ekspor Chip China

29 Januari 2023, 00:31 WIB
Chip semikonduktor terlihat pada papan sirkuit komputer dalam gambar ilustrasi yang diambil 25 Februari 2022. /REUTERS/Florence Lo/Illustration

ZONA PRIANGAN - Amerika Serikat telah mengamankan kesepakatan dengan Belanda dan Jepang untuk membatasi ekspor beberapa mesin pembuat chip canggih ke China, dilansir ZonaPriangan.com dari Reuters.

Kesepakatan itu diraih setelah melakukan serangkaian pembicaraan yang berakhir pada Jumat, Bloomberg melaporkan, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Perjanjian tersebut akan memperluas beberapa kontrol ekspor yang diadopsi Amerika Serikat pada Oktober ke perusahaan yang berbasis di dua negara sekutu, termasuk ASML Holding NV, Nikon Corp dan Tokyo Electron Ltd.

Baca Juga: Mulai 1 Februari, Akun Twitter yang Ditangguhkan Dapat Melakukan Banding untuk Pemulihan

Tidak ada rencana untuk pengumuman publik tentang pembatasan tersebut, dan implementasi sebenarnya dapat memakan waktu berbulan-bulan karena kedua negara menyelesaikan pengaturan hukum, kata orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

“Pembicaraan sedang berlangsung, sudah lama, tapi kami tidak berkomunikasi tentang ini. Dan jika sesuatu akan keluar dari ini, patut dipertanyakan apakah ini akan menjadi sangat terlihat, ”kata Perdana Menteri Belanda Mark Rutte pada Jumat pagi di Den Haag sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang pembicaraan itu.

“Ini adalah topik yang sensitif sehingga pemerintah Belanda memilih untuk berkomunikasi dengan rajin, dan itu artinya kami hanya berkomunikasi dengan cara yang sangat terbatas,” tambahnya.

Baca Juga: Robot Humanoid Ini Dapat Berlari, Melompat dan Melempar Benda seperti Manusia, Menarik Hati Netizen

Belanda akan mencegah ASML untuk menjual ke China setidaknya beberapa mesin litografi imersi, jenis peralatan paling canggih di lini litografi ultraviolet dalam perusahaan. Peralatan sangat penting untuk membuat chip mutakhir. Jepang akan menetapkan batasan serupa pada Nikon.

Perjanjian tersebut merupakan kemenangan bagi Biden, yang berusaha membatasi kemajuan militer Beijing dengan menghambat negara itu untuk mendapatkan semikonduktor terkecil di dunia.

Tetapi kepala eksekutif ASML, Peter Wennink, telah memperingatkan bahwa kampanye AS dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan, memprediksi bahwa China akan mengembangkan teknologi itu sendiri alih-alih mengimpornya.***

 

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters Bloomberg News

Tags

Terkini

Terpopuler