ZONA PRIANGAN – Sebuah video game tembak menembak terbaru telah memantik kontroversi karena kualitas grafisnya yang sangat realistis.
Tayangan game yang disebut Unrecord ini dibagikan di Twitter baru-baru ini yang mengisahkan seorang petugas taktis yang memburu dan membunuh para penjahat.
Para pemain diarahkan ke dalam aksi ini lewat sudut kamera yang dipasang di tubuh pemain, mirip tayangan polisi yang pernah muncul dalam tahun-tahun terakhir ini.
Baca Juga: Mau Awet Muda, Berendamlah di Air Terjun Martolu
Salah seorang pengguna Twitter mengatakan, game penembak taktis ini memberi kredibilitas nyata kepada omong kosong para politisi yang mengomentari mengenai video game yang mempengaruhi anak muda.
Trailer game ini memperlihatkan pandangan orang pertama lewat kamera yang dipasang di tubuh orang tersebut saat memasuki sebuah gudang terbengkalai, di mana ia kemudian kontak dengan orang dan menembaknya.
Steam, platform game PC online, membagikan update game tersebut, bersama Alexandre Spindler salah seorang pencipta Unrecord.
Baca Juga: Legenda Rakyat, Air Terjun Mursala Berasal dari Tangisan Seorang Putri
“Unrecord merupakan game penembak taktis di mana para pemain bisa merasakan dan menyelami dalam jalan ceritanya,” menurut Steam, seperti dikutip Daily Mail.
“Unrecord memiliki fitur dialog yang kompleks, mekanika gameplay yang inovatif, dilema moral yang kuat, dan sistem tembakan unik.
“Jalan cerita dalam Unrecord bisa dibandingkan dengan novel atau thriller detektif.
“Para pemainnya harus menyelidiki beberapa kasus kejahatan dan berhadapan dengan karakter yang beragam.”
Baca Juga: Gampang Nyeri Sendi dan Masuk Angin, Cobalah 30 Resep Hidup Bahagia Ini
“Level realisme dalam menembak dan membunuh game ini membuat saya merasa tidak nyaman seolah-olah saya menonton operasi militer atau polisi,” komentar Trainwreck di Twitter.
“Banyak orang mempermasalahkan game Unrecord seolah memuji-muji kebrutalan polisi karena pemainnya memerankan seorang polisi,” kata pengguna Twitter bernama Jar.
“Game ini tidak mempromosikan kebijakan luar negeri dan tidak terinspirasi dari kejadian nyata,” tulis postingan Steam.
Baca Juga: Pria Obesitas Meninggal Karena Sesak Napas, Tujuh Tahun Hanya Tinggal di Kamar
Pertunjukan kekerasan secara nyata, seperti penembakan massal di AS, kerap menyalahkan pada game video oleh sejumlah politisi bukannya akibat kelemahan undang-undang senjata api dan akses yang mudah pada senjata api.
Para peneliti dari Universitas Massey, Universitas Tasmania dan Universitas Stetson mereviu studi jangka lama mengenai game video dan sifat agresif.
Tim menemukan bahwa tidak ada bukti hubungan substansial antara konten game yang agresif dan tanda-tanda kemarahan di saat anak-anak.
Baca Juga: Ini yang Menyebabkan Jumlah Penderita Obesitas pada Anak-anak Meningkat
Menurut para peneliti, kurangnya studi yang berkualitas di masa lalu kemungkinan telah membesar-besarkan pengaruh game dengan agresivitas, sementara dari studi yang berkualitas memperlihatkan efek dari game bisa diabaikan.***