Menurut NASA, kutub utara magnet telah merayap ke arah utara lebih dari 600 mil sejak awal abad ke-19, dengan kecepatan 40 mil per tahun.
Sementara pada awal abad ke-20 bergerak dengan kecepatan 10 mil per tahun.
Menurut para peneliti, selama pertengahan tahun 1990-an, pencairan gletser kembali mendistribusi banyak air dan mengubah arah kutub secara rutin tidak hanya berubah ke timur tetapi juga dipercepat.
Studi ini mencatat bahwa rata-rata kecepatan penyimpangan antara 1995 dan 2020 meningkat sekitar 17 kali dari rata-rata kecepatan antara 1981 dan 1995.
Para peneliti menemukan bahwa kontribusi kehilangan air dari kawasan kutub merupakan penggerak utama penyimpangan kutub, yang menjelaskan perubahan ke arah timur dalam penyimpangan kutub Bumi.
Baca Juga: Joe Biden Tercatat Sebagai Presiden Usia Tertua, Jose Mujica Merupakan Presiden Termiskin
Vincent Humphrey, seorang ilmuwan iklim di Universitas Zurich, Swiss mengatakan bukti ini menjelaskan berapa banyak aktivitas langsung manusia bisa berdampak pada perbuahan masa air di daratan.
Perubahan poros Bumi saat ini tidak cukup berdampak besar pada kehidupan sehari-hari. Humphrey mengatakan ini hanya mengubah lamanya hari, tetapi hanya dalam satuan milidetik.***