Rudal DF-26 Milik China Dapat Melumpuhkan Target di Seluruh Asia Tenggara Secara Presisi

- 6 Oktober 2021, 17:21 WIB
USS Carl Vinson, kapal Jepang Ise, HMS Queen Elizabeth dan USS Ronald Reagan ikut serta dalam latihan bersama.*
USS Carl Vinson, kapal Jepang Ise, HMS Queen Elizabeth dan USS Ronald Reagan ikut serta dalam latihan bersama.* /The Sun /U.S. Indo-Pacific Command

ZONA PRIANGAN - China telah mengeluarkan tambahan 1,35 triliun yuan (Rp2.925.209.750.000.000,00) untuk pengeluaran militer tahun ini.

Itu artinya ada peningkatan 6,8 persen karena berusaha untuk memperluas klaimnya atas wilayah di Laut China Selatan, menurut The Times.

Negeri Tirai Bambu itu juga dengan bangga memiliki rudal DF-26 yang dapat melumpuhkan target di seluruh Asia Tenggara.

Baca Juga: Beijing Tunggu Waktu untuk Perang, Joseph Wu: China Berani Menyerang, Mereka Akan Menderita

Rudal DF-26 dapat mencapai target dengan presisi dan kecepatan yang mematikan.

China juga sebelumnya telah memperingatkan akan membom Jepang menjelang Olimpiade jika campur tangan di Taiwan.

Dengan perkembangan militer yang pesat, China menyatakan siap menghabisi "pasukan separatis" Taiwan, walau ada Amerika Serikat di belakangnya.

Baca Juga: Sarjana Alkitab Ramalkan Kiamat dengan Kemunculan Komet Leonard pada 12 Desember 2021

China juga memberi peringatan perang bisa terjadi kapan saja, utamanya di wilayah Taiwan.

Chiu mengatakan dia khawatir bahwa pada "2025, China akan membawa biaya dan pengurangan ke titik terendah".

"Bagi saya sebagai orang militer, urgensi ada di depan saya," ujar Chiu yang dikutip The Sun.

Baca Juga: Polisi Bejat, Salurkan Hasrat Seks Kepada Korban Kejahatan dengan Alasan Menjalankan Tugas

Pada saat yang sama, armada kapal induk termasuk HMS Queen Elizabeth ikut serta dalam latihan perang di wilayah tersebut.

Ketika ketegangan meningkat, Joe Biden mengatakan dia berbicara dengan presiden China Xi Jinping dan pasangan itu menegaskan bahwa mereka akan "mematuhi perjanjian Taiwan".

Washington hanya mengakui sikap China bahwa pulau itu miliknya dan bahwa ada "satu China" tetapi tidak mengambil posisi atas kedaulatan Taiwan.

Baca Juga: Sehabis Kencing Jangan Lupa Berdehem Tiga Kali, Ini Penjelasannya

Itu terjadi setelah China menerbangkan 129 pesawat tempur di dekat Taiwan selama tiga hari, bagian dari pola serangan yang secara luas dilihat sebagai latihan untuk invasi.

Kementerian pertahanan Taiwan mengerahkan pesawat untuk menyiarkan peringatan setelah 36 jet tempur, 12 pembom berkemampuan nuklir H-6 dan empat pesawat lainnya memasuki zona identifikasi pertahanan udara barat daya (ADIZ).***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah