China Mulai Mengoperasikan Matahari Buatan, Uji Coba Dilakukan di Institut Ilmu Fisika Hefei

- 23 Desember 2021, 03:38 WIB
Ilustrasi panas Matahari.*
Ilustrasi panas Matahari.* /Pixabay/

ZONA PRIANGAN - China mulai menyalakan Matahari buatan untuk meningkatkan sistem pemanas.

Kantor Berita Xinhua melaporkan, babak baru eksperimen fusi nuklir untuk tokamak superkonduktor canggih (EAST) atau Matahari buatan dimulai Desember ini.

Uji coba dilakukan di Institut Ilmu Fisika Hefei dengan target membuat Matahari buatan jadi lebih panas.

Baca Juga: Pemandangan Miris, Dua Anak Menangis Lihat Ibu Berhubungan Intim dengan Pacarnya di Kursi Belakang Mobil

Wakil Direktur institut tersebut, Song Yuntao, selain ingin membuat EAST lebih panas, juga lebih tahan lama.

Pengujian ini diperkirakan akan berlangsung selama setengah tahun.

Reaktor EAST dirancang untuk meniru proses fusi nuklir yang dilakukan oleh Matahari.

Baca Juga: Mengerikan Hiasan Pohon Natal di Juarez, Texas Berasal dari Potongan Tubuh Manusia yang Dibunuh Geng Narkoba

Sejak pertama kali beroperasi pada tahun 2006, EAST telah menjadi platform uji terbuka bagi para ilmuwan China dan internasional untuk melakukan eksperimen terkait fusi.

Ini telah membuat beberapa rekor selama kurungan plasma yang sangat panas.

Pada bulan Juni, EAST mencapai suhu puncak 288 juta derajat Fahrenheit (160 juta derajat Celcius), yang sepuluh kali lebih panas dari matahari.

Baca Juga: Tatar Sunda Akan Terpisah dari Wilayah Jawa jika Gunung Ini Meletus, Denny Darko Benarkan Ramalan Jayabaya

Dikutip rt.com, EAST adalah salah satu dari tiga tokamak domestik utama yang saat ini dioperasikan di seluruh China.

Ini adalah bagian dari fasilitas Reaktor Eksperimental Termonuklir Internasional, yang akan menjadi reaktor fusi nuklir terbesar di dunia ketika mulai beroperasi pada tahun 2035.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x