Teknologi 5G Dituding sebagai Penyebab Matinya Burung-Burung di Meksiko secara Misterius

- 18 Februari 2022, 12:02 WIB
Teknologi 5G dituding sebagai penyebab matinya burung-burung di Meksiko secara misterius.
Teknologi 5G dituding sebagai penyebab matinya burung-burung di Meksiko secara misterius. / Tangkapan Layar Twitter.com/@stillgray

ZONA PRIANGAN - Sekawanan burung secara misterius jatuh dari langit di Meksiko, beberapa mati setelah menabrak trotoar di bawah. Rekaman keamanan yang menjadi viral karena sifat aneh dari insiden tersebut menunjukkan bagaimana ratusan burung hitam berkepala kuning tampak mati pada Senin, 7 Februari 2022.

Menurut outlet berita lokal El Heraldo de Chihuahua, yang pertama kali melaporkan cerita tersebut, penduduk Chihuahua di Meksiko menelepon polisi setelah menemukan burung mati di trotoar.

Polisi seksi Alvaro Obregon melaporkan bahwa mereka mulai menerima telepon tentang burung yang mati sekitar pukul 8.20 pagi pada hari Senin.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Jumat 18 Februari 2022: Reyna Kehilangan Kecerdasan, Geraknya Terlihat bak Anak Terhipnosis

Rekaman dari kamera keamanan menunjukkan kawanan burung turun ke rumah-rumah dalam pusaran hitam besar. Sementara beberapa burung hitam berhasil terbang, beberapa jatuh mati. Video itu menunjukkan burung-burung tergeletak tak bernyawa di jalanan.

Rekaman itu telah dilihat lebih dari 1,4 juta kali di Twitter dan dibagikan secara luas di Facebook. Pihak berwenang setempat tidak dapat segera mengungkapkan mengapa burung-burung itu secara misterius jatuh dari langit, tetapi video viral itu memunculkan banyak teori.

Menurut USA Today, seorang dokter hewan berteori bahwa burung-burung itu menghirup asap beracun, mungkin dari pemanas, atau tersengat listrik saat bertengger di kabel listrik. Beberapa di media sosial juga berspekulasi bahwa teknologi 5G bisa menjadi penyebab di balik kematian misterius tersebut.

Baca Juga: Dua Perempuan Bersaudara Menyatakan, Putra Kami Adalah Dua Laki-laki Bersaudara, Sepupu dan Kembar, Bingung?

Tetapi Dr Richard Broughton, seorang ahli ekologi di Pusat Ekologi dan Hidrologi Inggris, mengatakan kepada The Guardian bahwa kesalahan atas insiden itu mungkin terletak pada burung pemangsa.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: USA Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x