Para Ilmuwan Mencari Tahu Penyebab Mengapa Beberapa Planet Jauh Memiliki Awan Pasir di Atmosfernya

- 11 Juli 2022, 14:36 WIB
Teleskop Spitzer melihat jejak awan silika di atmosfer beberapa katai coklat.
Teleskop Spitzer melihat jejak awan silika di atmosfer beberapa katai coklat. /NASA/JPL-Caltech

ZONA PRIANGAN - Sementara awan terbuat dari air di Bumi, komposisinya sangat berbeda di planet lain yang jauh. Para ilmuwan telah mencatat bahwa beberapa planet ini memiliki awan pasir silikat tetapi tidak dapat mengungkap kondisi di mana mereka terbentuk.

Sekarang, sebuah studi baru telah mengungkapkan sifat umum yang kondusif untuk pengembangan awan pasir. Dipimpin oleh para peneliti di Western University, penelitian ini menggunakan pengamatan katai coklat yang dibuat oleh Teleskop Luar Angkasa Spitzer milik NASA. Katai coklat adalah benda langit yang berukuran lebih besar dari planet tetapi lebih kecil dari bintang.

“Memahami atmosfer katai coklat dan planet tempat awan silikat dapat terbentuk juga dapat membantu kita memahami apa yang akan kita lihat di atmosfer planet yang ukuran dan suhunya lebih dekat dengan Bumi,” kata Stanimir Metchev, seorang profesor studi planet ekstrasurya di Western University di London, Ontario, dan rekan penulis studi ini.

Baca Juga: Yunnanozoans, Vertebrata Batang Tertua dan Paling Primitif

Pembentukan semua jenis awan adalah sama di mana bahan utamanya dipanaskan untuk membentuk uap. Setelah bahan — yang bisa berupa apa saja dari air, garam, belerang, atau amonia — terperangkap dan mendingin, awan terbentuk.

Prinsip yang sama terlibat dalam pembentukan awan silika tetapi karena batuan membutuhkan suhu tinggi untuk menguap, awan seperti itu hanya ditemukan pada benda langit yang panas seperti katai coklat, lapor NDTV.

Para peneliti telah menggunakan penggabungan katai coklat dalam penelitian mereka karena banyak dari mereka memiliki atmosfer yang mirip dengan planet yang didominasi gas seperti Jupiter.

Baca Juga: Hindari Laut jika Terlihat Gelombang Membentuk Kotak-kotak, Ini Penjelasannya

Teleskop Spitzer telah melihat jejak awan silika di atmosfer beberapa katai coklat. Namun, buktinya tidak cukup konkret. Dalam studi baru, para peneliti menggunakan lebih dari 100 deteksi dan mengelompokkannya sesuai dengan suhu katai coklat. Ini membantu mereka menemukan sifat definitif dan kisaran suhu di mana awan silika terbentuk.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x