AMASS, Proyek Rahasia Pentagon yang Mengembangkan Senjata Drone Penghancur Pertahanan Musuh

- 11 Februari 2023, 20:07 WIB
Kawanan drone bisa menjadi senjata mematikan.*
Kawanan drone bisa menjadi senjata mematikan.* /Chesky/

ZONA PRIANGAN – Pentagon Amerika Serikat berencana membuat ‘senjata pemusnah massal’ baru yang melibatkan ribuan drone yang menyerang di udara, darat, dan laut untuk menghancurkan pertahanan musuh.

Namun upaya tersebut mendapat tentangan dari para pakar yang mengkhawatirkan orang di balik teknologi tersebut akan kehilangan kendali ‘kawanan’ tersebut.

Proyek sangat rahasia, yang dinamai AMASS (Autonomous Multi-Domain Adaptive Swarms-of-Swarms), akan memainkan peran dalam perang otonom dalam skala yang belum pernah terjadi.

Baca Juga: Ukraina Mengejek Drone Pembawa Bom KAB-20 Milik Moskow Bunuh Diri Menghancurkan Pusat Energi Rusia

AMASS masih dalam tahap perencanaan, tetapi DARPA (Defense Advanced Research Project Agency) telah mengumpulkan tawaran dari para pemasok untuk kontrak senilai $78 juta atau sekitar Rp1,2 triliun.

Drone-drone kecil akan dilengkapi dengan senjata, peralatan navigasi dan komunikasi, yang memiliki kemampuan mulai dari mengacak radar hingga meluncurkan serangan mematikan.

Sementara teknologi ini akan mengubah bagaimana AS berperang, para pakar dalam industri ini merasa khawatir.

Baca Juga: Pasukan Volodymyr Zelensky Hancurkan Tiga Pusat Kendali Rusia, Tembak Jatuh Pesawat SU-25 dan Drone Eagle-10

Zachary Kallenborn, dari Universitas George Mason di Virginia, mengatakan: “Ketika kawanan tersebut tumbuh ukurannya, secara virtual akan mustahil bagi manusia untuk mengendalikannya.”

Militer AS telah menggunakan pesawat tanpa awak di medan tempur sejak 2001, tetapi sejak berevolusi dengan yang lebih kecil, mesin akan lebih leluasa mengamati garis musuh secara diam-diam untuk menghancurkan atau mengacak teknologi musuh.

Dan AMASS buatan DARPA akan melepaskan ribuan drone dalam waktu bersamaan untuk melakukan beberapa tugas dengan sedikit atau tanpa intervensi manusia.

Baca Juga: Roket Ukraina Menghantam Gorlovka dan Golmovsky, Rusia Tembak Jatuh Drone yang Menyerang Sevastopol

Berbicara pada sebuah panel di Cornell tahun lalu, Letkol Paul Lushenko dari Angkatan Darat AS mengatakan: “Drone bisa menolong, bisa mengamati, dan bisa membunuh.”

“Dalam teorinya, AMASS bisa saja tidak mematikan, melakukan pengacakan atau serangan tanpa gerak dalam mendukung platform lain yang menghancurkan pertahanan,” kata Kallenborn seperti dilansir DailyMail.

Pengembangan proyek AMASS akan melibatkan eksperimen dengan kawanan drone secara nyata atau virtual, dan secara bertahap meningkatkan ukuran dan kompleksitasnya.

Baca Juga: Drone Iran Shahed 136 yang Menghancurkan Ukraina Ternyata Menggunakan Teknologi Amerika Serikat dan China

Menurut dokumen kontrak federal DARPA, “AMASS akan menciptakan kemampuan secara dinamis perintah dan kendali tanpa awak, kawanan otonom dengan berbagai jenis.”

Upaya mengerahkan kawanan drone pertama kali dilakukan Israel dalam konflik dengan Hamas pada 2021 di Gaza. Tetapi skalanya tidak sama dengan AMASS.

Kallenborn mengatakan: “Kawanan drone besar mudah melakukan kesalahan sehingga akan berubah mengerikan, sebuah senjata pemusnah massal terbaru.”***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x