Teknologi baru ini menggunakan teknik yang sedikit berbeda untuk konservasi energi, menghasilkan asam folik daripada syngas, daripada menggunakan komponen sel surya untuk membuat daun buatan ini, para insinyur bergantung pada rangkaian fotokatalis yang ditempelkan pada lembaran yang mengandung serbuk semikonduktor.
Proses produksi lembaran fotokatalis ini cukup mahal dan bisa secara mudah diperbesar, menurut pada peneliti.
Menurut para ilmuwan dalam studi terbaru ini menyebutkan bahwa asam formik yang dihasilkan dari alat ini bisa ditangkap dalam larutan dan dengan mudah dikonversi menjadi berbagai jenis bahan bakar.
Baca Juga: Pelatih Persib Cukup Terkesima dengan Skill Tiga Pemain dari Diklat
"Kita terkejut bagaimana hal itu bekerja dalam istilah selektivitasnya, ini menghasilkan hampir tanpa limbah,” kata Wang.
"Kadangkala sesuatu tidak bekerja dengan baik seperti yang diharapkan, tapi yang ini kasus yang jarang di mana benar-benar bekerja dengan sangat baik, kita berharap teknologi ini akan memberi jalan menuju produksi bahan bakar surya praktis dan berkelanjutan,” kata Reisner.***