Berkunjung ke Kabupaten Bandung, Siap-siap EDAN

- 2 Juli 2020, 22:27 WIB
 PENGUNJUNG ke tempat wisata harus mengikuti Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).*/ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA
PENGUNJUNG ke tempat wisata harus mengikuti Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).*/ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA /

Karena kebangkitan ekonomi dari sektor pariwisata ini ‘multiplier effect’, jelas Yosep, aplikasi EDAN tersebut bisa memicu sektor lain tetap bergerak dinamis.

Butuh kenangan

Yosep menjelaskan, ketika orang datang berkunjung maka otomatis dia akan bermalam, kemudian melakukan perjalanan, mencoba kuliner khas yang nikmat, lalu wisatawan akan berswafoto.

“Kemudian mereka butuh kenangan berupa buah tangan dalam berbagai bentuk, bisa hasil kerajinan, makanan, atau hasil buatan lokal lainnya,” paparnya kepada wartawan Galamedia, Engkos Kosasih.

Hal ini tentu saja akan berdampak positif pada industri pangan, perhotelan, industri jasa transportasi, dan sektor usaha lainnya, sehingga perekonomian masyarakat juga terdongkrak.

Dirinya berharap, dengan aplikasi EDAN tersebut, kebangkitan kepariwisataan Kabupaten Bandung segera menggeliat. Nantinya, aplikasi dengan sistem LPBE tersebut akan memberi berbagai kemudahan bagi para pelaku usaha pariwisata juga wisatawan.

Outputnya nanti, para pelaku usaha bisa mempromosikan destinasinya secara lebih luas. Sedangkan bagi wisatawan, akan lebih mudah mendapatkan informasi destinasi wisata, mulai dari jenis destinasi, pilihan hotel, resto, dan lainnya, serta pembayaran yang dilakukan dilakukan nontunai.

Dari sosialisasi dan koordinasi hari ini kata dia, pada tanggal 8 Juli nanti, pihaknya berencana menggelar pemantapan koordinasi dengan para pelaku usaha pariwisata.

“Kita akan upayakan aplikasi ini segera beroperasi secepatnya, supaya geliat sektor wisata dapat kembali hidup dan produktif,” pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x