Kawasan Gunung Bromo, Banyak Wisatawan Menahan Kencing, Ini Faktanya

- 11 November 2020, 15:10 WIB
Menanti matahari terbit merupakan salah satu kegiatan favorit wisatawan di Puncak Bukit Kingkong kawasan Gunung Bromo.
Menanti matahari terbit merupakan salah satu kegiatan favorit wisatawan di Puncak Bukit Kingkong kawasan Gunung Bromo. /Zonapriangan.com/PARAMA GHALY

ZONA PRIANGAN - Kawasan Gunung Bromo, Malang Jawa Timur masih menarik wisatawan untuk berkunjung.

Di musim pandemi Covid-19 yang belum mereda, kunjungan ke objek wisata tersebut tetap mengalir.

Kecuali hari libur, memang jumlah wisatawan yang datang ke sana belum begitu banyak.

Baca Juga: Hindari Kawasan Angker jika Tidak Mau Tersesat di Gunung Ciremai

Namun sejumlah pelaku usaha seperti warung makan, penyewaan baju hangat, jasa naik kuda sudah memperlihatkan aktivitas.

Demikian juga dengan operator kendaraan jenis mobil 4x4, mulai banyak menerima orderan untuk mengantar wisatawan menjelajahi kawasan Bromo.

Saat kunjungan wisatawan menurun, ada beberapa tarif penyewaan yang memberikan diskon atau turun harga.

Baca Juga: Waduk Jatigede, Kesurupan Massal dan Kuburan yang Ditenggelamkan

Namun tidak untuk tarif masuk ke kamar kecil (toilet), pengelola di sana tetap menentukan harga Rp 5.000,00 untuk sekali masuk.

Tarif masuk ke kamar kecil di kawasan Bromo ini memang terbilang unik kalau tidak mau dibilang agak mahal.

Rata-rata tarif masuk toilet umum di sejumlah tempat pada kisaran Rp 1.000,00 hingga Rp 2.000,00.

Baca Juga: Sudah Merasakan Goyangan hingga Menjerit-jerit, Kok Bayarnya Cuma Rp 2.000,00

Tarif Rp 5.000,00 sekali masuk itu, diberlakukan oleh semua pengelola toilet umum, yang jumlahnya sangat banyak di kawasan Bromo.

Bisnis penyediaan toilet umum di kawasan Bromo memang sangat menjanjikan, apalagi di sana suhu terbilang sangat dingin.

Dengan kondisi semacam itu, pengunjung di kawasan Bromo mudah atau terpancing untuk sering buang air kecil (kencing).

Baca Juga: Ban Puen Palace, Istana Kerajaan yang Berubah Menjadi Museum

Tak heran, hampir di setiap sudut dengan mudah terlihat tempat kencing, warung makan pasti lengkap dengan toilet.

Penjual aksesoris otomatis punya toilet, bahkan ada pengelola yang khusus hanya membangun toilet dengan banyak kamar.

Cuma semua pengelola toilet di sana, kompak menerapkan tarif masuk Rp 5.000,00. Walau banyak wisatawan yang mengeluh, namun akhirnya pasrah dengan besaran tarif tersebut.

Baca Juga: Motor Ingin Tetap Bertenaga, Ini Tips Membersihkan Filter Udara dengan Benar

Di sisi lain, harga makanan dan minuman di kawasan Bromo cenderung sangat murah.

Sebagai perbandingan, harga pisang goreng di kawasan Puncak Kingkong Gunung Bromo cuma Rp 2.000,00 dengan ukuran sangat besar.

Bisa dibayangkan masuk dua kali ke toilet harus merogoh kocek Rp 10.000,00, padahal dengan uang sebesar itu bisa mendapatkan 5 pisang goreng yang sangat menyenangkan.

Baca Juga: Cerita Munjul Bangke dan Misteri Cikurubuk Sekitar Waduk Darma Kuningan

Banyak wisatawan yang menahan kencing, kalau tidak kebelet pisan. Kecuali mereka yang tidak bisa menahan, mau tidak mau mencari/masuk toilet.

Tapi siapkan saja uang pecahan Rp 5.000,00 yang banyak, karena suhu di kawawan puncak Bromo sangat ekstrim, kadang bisa mencapai di bawah 0 derajat celcius.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x