ZONA PRIANGAN - Makau mendapat julukan ibu kota perjudian dunia atau disebut juga 'Monte Carlo dari Timur'.
Perjudian di bekas jajahan Portugis itu sebagai aktivitas legal sejak tahun 1850-an. Makau menjadi surga para penjudi.
Data menunjukkan bahwa industri perjudian menyumbang lebih dari setengah PDB kota senilai US$54 miliar sebelum pandemi dan menghasilkan 80% dari pendapatan pajak pemerintah daerah.
Baca Juga: Pemenang Lotere California Rp372 Miliar Justru Gusar Karena Kupon yang Dibelinya Hancur di Binatu
Penurunan 80% tahun lalu dalam pendapatan perjudian menyebabkan penurunan 50% dalam PDB.
Kini Pemerintah China berencana untuk mengubah Makau yang sebelumnya sebagai pusat kasino, menjadi pusat teknologi, lapor South China Morning Post.
Proyek itu berbarengan dengan kegiatan Pusat Konvensi dan Pameran Venetian Macao.
Baca Juga: Wanita Ini Pusing Tebakan 7 Angkanya Tembus Sebagai Pemenang Lotre Lotto Bayern Senilai Rp566 Miliar
Makau menjadi tuan rumah pameran dagang besar bertema teknologi, yang diharapkan dapat memunculkan industri baru dan merevitalisasi ekonomi regional.
Situs web acara tersebut menggambarkan Makau sebagai “pusat baru teknologi internasional” untuk menghubungkan ekosistem teknologi Asia Pasifik dengan seluruh dunia.
“Zona kerja sama mendalam Guangdong-Makau di Hengqin telah menciptakan peluang baru untuk inovasi teknologi dan transformasi industri Makau,” kata Zhang Yuzhuo, wakil ketua Asosiasi Sains dan Teknologi China.
Baca Juga: Ketika Toilet Gereja Dibongkar, Tukang Ledeng Ini Temukan 500 Amplop Berisi Uang dan Cek
“Ini akan meningkatkan diversifikasi ekonomi Makau dan kemakmuran yang berkelanjutan,” ujarnya yang dikutip rt.com
Beijing selalu mengambil sikap keras terhadap perjudian di kasino Makau, memandangnya sebagai saluran drainase modal terlarang yang merusak stabilitas keuangan negara dan kontrol akun modal.
Menurut rencana, Makau harus didorong untuk mengembangkan sirkuit terpadu, proyek energi baru, dan kecerdasan buatan (AI).***