ZONA PRIANGAN - Paruh pertama tahun 2020 sudah dilalui dan perusahaan telah mulai menerbitkan laporan keuangan mereka untuk periode audit terakhir.
Huawei telah melaporkan dalam siaran pers bahwa pendapatan dan laba bersih meningkat secara tahunan, masing-masing 13,1 persen dan 9,2 persen, demikian dilaporkan laman GSMarena.
Angka-angka itu menunjukkan pendapatan 454 miliar yuan atau sekitar Rp 934 triliun.
Baca Juga: Delapan Stadion Resmi Digunakan Untuk Piala Dunia 2022 Qatar
Bisnis operator mencapai 159,6 miliar yuan atau sekitar Rp 328 triliun, divisi perusahaan mencetak 36,3 miliar yuan atau sekitar Rp.75 triliun.
Sedangkan bisnis konsumen yang mencakup perangkat seluler mencapai pendapatan 255,8 miliar yuan atau sekitar Rp. 532 triliun.
Matematika sederhana mengungkapkan bahwa lebih dari separuh pendapatan Huawei berasal dari ponsel, tablet, dan perangkat yang dapat dikenakan, di antara perangkat seluler lainnya.
Baca Juga: Garut Tambah Dua Orang Positif Covid-19
Sementara bisnis operator yang menjadi alasan utama pelarangan perdagangan di Amerika Serikat hanya membawa 35 persen kue.
Lebih banyak laporan tentang H1 dan Q2 diharapkan keluar pada akhir bulan ini.
Kita akan melihat gambaran yang lebih besar dari pasar ponsel pintar global yang bereaksi terhadap gelombang pertama epidemi COVID-19, dan di mana Huawei digempur oleh banyak para pesaingnya.***