Pencipta Squid Game Pernah Ditolak Berbagai Studio, Bahkan Menjual Laptopnya karena Krisis Keuangan

- 8 Oktober 2021, 17:33 WIB
Squid Game mengusung konsep permainan anak yang mematikan.*
Squid Game mengusung konsep permainan anak yang mematikan.* /Netflix/

ZONA PRIANGAN – Squid Game kink terkenal di seluruh dunia, padahal penciptanya berulang ditolak oleh sejumlah studio.

Kisah sukses ini seakan memacu kita untuk terus bermimpi dan berkarya karena siapa tahu suatu saat bisa mengubah kehidupan anda. Tidak ada impian yang terlalu kecil untuk diwujudkan.

Ditulis dan disutradarai Hwang Dong-hyuk, Squid Game merupakan drama Korea di Netflix yang menceritakan sekelompok orang tepatnya sebanyak 456 orang dari berbagai kalangan.

Baca Juga: Pengakuan Jujur Adele: Kehidupan Saya Kacau dan Berantakan Saat Berusia 30 Tahun

Mereka diundang untuk memainkan serangkaian permainan anak dengan konsekuensi mengancam nyawanya demi memenangkan hadiah sebesar 45,6 juta won (Rp 544 miliar).

Drama bertahan hidup sembilan episode ini, yang tayang perdana pada 17 September, menjadi salah satu acara non-bahasa Inggris paling populer di platform streaming Netflix.

Serial ini telah meningkatkan penonton dan popularitasnya. Terlepas dari visual-visual yang mendebarkan, acara ini memiliki alur cerita yang sangat menawan dan menjadi perbincangan banyak orang.

Baca Juga: Sarjana Alkitab Ramalkan Kiamat dengan Kemunculan Komet Leonard pada 12 Desember 2021

Sutradara Hwang Dong-hyuk sebenarnya telah mengajukan skrip acara ini lebih dari sepuluh tahun lalu namun ditolak oleh berbagai studio.

Sebuah laporan di Wall Street Journal mengklaim, berbagai studio itu telah menolak karena konsepnya disebut ‘terlalu aneh dan tidak realistis.’

Hwang Dong-hyuk menawarkan gagasan untuk Squid Game saat masih tinggal serumah dengan ibu dan neneknya.

Baca Juga: Si Pirang 21 Tahun Bahagia Pacaran dengan Pria yang Pantas Menjadi Bapaknya, Nicole: Semua Keperluan Terpenuhi

Karena konsep acaranya banyak yang menolak, ia terpaksa berhenti dan menyimpan skripnya, serta menjual laptopnya untuk bisa bertahan hidup.

Hwang juga mengatakan bahwa ia percaya sekali bahwa isu-isu klasik menjadi lebih kentara selama orang-orang masih menghadapi pandemi. Inilah mengapa Netflix memutuskan untuk membeli acara ini dua tahun lalu.

"Dunia telah berubah. Seluruh poin ini membuat kisahnya menjadi sangat realistis dibandingkan sepuluh tahun lalu,” kata Hwang seperti dilansir Indiatimes.com.

Baca Juga: Polisi Tangkap Seorang Manajer yang Terlibat Perkosaan di Klub Tari Telanjang

Saat ini, Squid Game telah memiliki subtitle dalam 31 bahasa dan telah disulihsuara dalam 13 bahasa.

Tidak banyak yang tahu bahwa acara ini secara konsisten menempati puncak dalam streaming populer Netflix di lebih dari 90 negara.

Bahkan trailer Squid Game telah melebihi jumlah tayangan dari trailer Bridgerton dan Lupin, lebih dari 17 juta kali tayangan.

Baca Juga: Kucing Menunggu di Depan Pintu Membuat Pemiliknya Berpikir Tidak Akan Meninggalkannya Lagi

Minyoung Kim, Wakil Presiden Netflix konten Korea, Asia Tenggara, dan Selandia Baru, membuat pernyataan yang dikutip dalam laporan WSJ.

"Tak pernah saya lihat pertumbuhan secepat dan seagresif Squid Game."***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: India Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x