Network
ZONA PRIANGAN - Rapper Kanye West sering mengambil sikap kontroversial. Contohnya, saat sejumlah selebritas membenci Donald Trump, dia sebaliknya sangat mendukung.
Terbaru, Kanye West kembali membuat kejutan ketika tampil dalam wawancara di podcast Revolt TV 'Drink Champs'.
Kanye West dalam podcast tersebut bicara soal perbudakan di industri musik, orang Kristen di kelompok KKK.
Lebih mengagetkan lagi, Kanye West menganggap dirinya sebagai "Putin Muda" (Presiden Rusia, Vladimir Putin).
“Saya seperti Putin Muda,” katanya, disambut sorak-sorai dan tawa dari para pewawancaranya.
“Dulu saya mengatakan saya adalah Vladimir Muda sampai saya menyadari bahwa saya adalah Vladimir," ucap Kanye West yang dikutip rt.com.
Baca Juga: Ketika Liburan ke Dubai, Aishwarya Rai Didekati Pria Arab, Suaminya Abhishek Bachchan Santai Saja
Dia menambahkan: "Anda tahu saat ketika saya menyadarinya? Ketika saya menyadari budaya adalah minyak, budaya adalah energi. Dan saya adalah raja budaya, selama 20 tahun terakhir, dan 2.000 tahun ke depan.”
West tidak asing dengan tokoh-tokoh politik yang kuat, dan menyebabkan keributan ketika ia muncul dari hiatus media sosial pada 2018 untuk menyatakan dukungannya kepada Presiden Donald Trump saat itu.
Antusiasme West mengenakan topi merah 'Make America Great Again' mengundang kemarahan dari selebritas anti-Trump.
Baca Juga: Tersandung Kasus Film Porno, Shilpa Shetty dan Raj Kundra Mencari Berkah di Kuil Himachal Pradesh
Tetapi di sisi lain, membuatnya mendapatkan pujian dari Trump sendiri, bersama dengan kunjungan ke Gedung Putih akhir tahun itu.
West telah memuji Putin sebelumnya, lebih dari sekadar output energi yang luar biasa dari negaranya.
Dalam omelan tahun lalu terhadap industri rekaman, West berbagi gambar pelatihan Putin dengan Musa Mogushkov, anggota Judo Rusia.
Baca Juga: Lottie Moss Berjalan-jalan di Soho London dengan Mengenakan Gaun Tembus Pandang
“Aturan nomor satu, dengarkan Ye,” tulis keterangan yang menyertai foto tersebut.
Apakah seruan terakhirnya akan menarik perhatian para pembenci Rusia di media AS masih harus dilihat.***
