Gal Gadot Pernah Bertugas di Militer Israel, Kemunculannya di Film Hollywood Sering Mengundang Kontroversi

- 12 Februari 2022, 18:12 WIB
Film "Death on the Nile" dilarang di Lebanon karena dibintangi Gal Gadot yang pernah bertugas di militer Israel.*
Film "Death on the Nile" dilarang di Lebanon karena dibintangi Gal Gadot yang pernah bertugas di militer Israel.* /Instagram /@gal_gadot

ZONA PRIANGAN - Film "Death on the Nile" sedang dirilis di seluruh Timur Tengah namun tidar beredar di Lebanon dan Kuwait.

Larangan beredar di Lebanon dan Kuwait karena film "Death on the Nile" dibintangi Gal Gadot yang pernah bertugas di Pasukan Pertahanan Israel.

Seperti diketahui, beberapa negara Timur Tengah melarang warganya untuk berhubungan dengan yang berbau Israel.

Baca Juga: Awal Tahun 2022 Sandrina Punya Pacar Selingan tapi Dia Mengingatkan Fans Jangan Berani Selingkuh

Gal Gadot pernah bertugas di angkatan bersenjata Israel selama dua tahun, seperti yang diwajibkan bagi semua anak muda Yahudi.

Selepas mengikuti wajib militer di Israel, Gal Gadot melanjutkan kariernya di dunia hiburan Hollywood.

Pemerintah Lebanon langsung melarang peredaran film "Death on the Nile" karena dibintangi Gal Gadot, lapor Deadline yang dikutip nypost.

Baca Juga: China Diguncang Video Seorang Ibu Lehernya Dirantai Padahal Baru Melahirkan di Provinsi Jiangsu

Ini bukan pertama kalinya kewarganegaraan mantan Miss Israel menimbulkan kontroversi karena ketegangan terus berlanjut antara kedua negara yang bertikai.

Lebanon juga memblokir film-film "Wonder Woman"-nya atas ikatan Gal Gadot dengan IDF.

Larangan itu sesuai dengan undang-undang yang memboikot produk Israel dan melarang warga Lebanon bepergian ke Israel atau melakukan kontak dengan orang Israel.

Baca Juga: Juru Bicara Kremlin: Kamila Kamu Orang Rusia, Jangan Sembunyi, Kalahkan Semua Orang

Sementara Kuwait melarang "Death on the Nile" setelah rentetan protes di media sosial, menurut The Daily Mail, yang mengutip surat kabar berbahasa Arab Al-Qabas.

Sebuah pesan persatuan Israel di Twitter dari Gadot tahun lalu di tengah serangan roket di Tepi Barat menciptakan badai api dari kritikus online yang menuduhnya sebagai alat "propaganda" untuk militer Israel.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: nypost


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x