Pak Surya menerima panggilan telepon dari pak Chandra, yang mengingatkan kalau Nino akan datang untuk melihat kondisi Al dan Andin di rumah sakit, pak Chandra berpesan supaya mereka tidak emosi menerima Nino.
Angga yang juga hendak menjenguk Aldebaran dan Andin di rumah sakit bertemu dengan Nino di lobi rumah sakit. Mereka bersitegang, Angga menegaskan lebih baik Nino pulang sementara Nino ngotot dan berkata bahwa itu semua bukan urusan Angga.
Kedatangan Nino dianggap hanya akan memperkeruh suasana dan pak Surya serta Bu Rosa menasihati Nino tentang bagaimana caranya mejalani kehidupan yang baik dan meminta Nino untuk meninggalkan mereka.
Dari ruang perawatan, Bu Rosa yang terus mengajak komunikasi anaknya yang terbaring dipasang berbagai peralatan medis, melihat bahwa Al merespon.
Bu Rosa melihat ujung jari Aldebaran bergerak lemah dan Bu Rosa gembira tiada tara serta berteriak memanggil dokter untuk memeriksanya.
Dokter dan perawat masuk untuk memeriksa Aldebaran, mencoba berkomunikasi dan kembali tangan Aldebaran bergerak tanda merespon.
Dokter mengabarkan kepada keluarga kalau Al sudah sadar. Bu Rosa merasa sedikit lega.
Al yang sudah sadar dan membuka mata, melihat Andin yang masih terbaring di ranjang sebelah dan Aldebaran memanjatkan doa, berharap Andin sembuh, Al merasa terharu karena istrinya telah berjuang hebat untuk bisa melahirkan.