ZONA PRIANGAN – Jutaan rakyat Ukraina telah meninggalkan negaranya setelah pasukan Vladimir Putin menyerbu negara itu.
Untungnya negara-negara tetangga menyambutnya dengan tangan terbuka untuk para pengungsi tersebut.
Bahkan mulai beberapa skema penempatan ditawarkan untuk tempat tinggal bagi warga Ukraina sebagai tempat pengungsian yang lebih baik.
Namun, beberapa orang mencari kesenangan pada situasi kritis tersebut. Sejumlah pria setengah bercanda bahwa mereka akan membuka rumahnya hanya untuk pengungsi Ukraina yang “atraktif” yang melarikan diri dari perang.
Ini dimulai ketika pemerintah Inggris mengeluarkan keputusan menerima para pengungsi dari Ukraina dan meluncurkan situs web yang dinamai Homes For Ukraine (Rumah untuk Ukraina).
Menanggapi hal tersebut, para oportunis mulai membagikan gambar beberapa model cantik Ukraina yang menyebutkan bahwa mereka akan memberi tempat tinggal karena wanita-wanita ini sangat menarik.
Salah satu postingan yang sangat viral sebagai meme datang dari akun Twitter yang bernama Joke_blog.
Postingan tersebut tertulis: “Pemerintah Inggris menawarkan £350 sebulan untuk tempat tinggal pengungsi perang dari Ukraina.”
“Saya ambil bagian sedikit dan mengambil Misha dan Masha pada hari Senin. Tidak semua pahlawan mengenakan topeng!” tulisnya, seperti dilansir Indiatimes.com.
Baca Juga: Dua Pesawat Rusia yang Ditembak Jatuh Diidentifikasi Sebagai Pembom SU-34, Satu Lagi Belum Diketahui
Gambar dengan keterangan foto tersebut memperlihatkan dua wanita cantik dan seksi berdiri berdampingan.
Sementara banyak yang menganggap meme ini hanya lucu-lucuan, tetapi tak sedikit yang menganggap ini sebagai tamparan bagi para pria oportunis yang mengambil keuntungan dari para wanita cantik yang melarikan diri dari negara yang dilanda perang.
Seorang menanggapi cuitan di atas: “Pengungsi wanita Ukraina akan merasa aman datang ke Inggris bila para pria di sini berhenti memposting hal seperti di atas.”
Yang lain menambahkan: “Para traffiker, pengeksploitasi, pemerkosa, oportunis semuanya ada di perbatasan Polandia/Ukraina.”
“Harus ada upaya untuk menyadarkan para penungsi wanita dan gadis mengenai hal tersebut,” tambahnya.***