Profesor Jepang Meningkatkan Performa Layar TV yang Bisa Dicicipi Dirasakan Lidah

24 Desember 2021, 10:36 WIB
Profesor Jepang mengembangkan penampil layar TV yang bisa dirasakan lidah sebagai pengecap rasa. /Tangkapan layar/UPI/Ben Hooper

ZONA PRIANGAN - Seorang profesor di sebuah universitas Jepang meluncurkan inovasi terbarunya: TV dengan layar yang dapat dinikmati dengan rasa oleh pemirsa.

Homei Miyashita, seorang profesor di Sekolah Sains dan Teknologi di Universitas Meiji, mengatakan "Rasa TV" dalam penemuannya menggunakan kombinasi 10 rasa untuk menciptakan rasa makanan yang digambarkan di layar.

Rasa itu disalurkan ke film yang meluncur ke layar, memungkinkan pemirsa untuk merasakan rasa makanan yang mereka lihat di layar.

Baca Juga: Ikatan Cinta Jumat 24 Desember 2021: Andin Bisa Legawa Soal Kematian Ibunya tapi Tetap Minggat Mengajak Reyna

Profesor itu mengatakan, dia yakin teknologi itu dapat digunakan untuk memberi orang yang tidak mampu atau tidak mampu bepergian atau berkuliner untuk mencicipi rasa dari seluruh pelosok dunia.

"Saya sedang berpikir untuk membuat platform di mana selera dari seluruh dunia dapat didistribusikan sebagai 'konten rasa'.

Sama saja seperti menonton film atau mendengarkan lagu yang kamu suka," kata Miyashita kepada wartawan saat demonstrasi, seperti dikutip ZonaPriangan dari UPI.com, 23 Desember 2021.

Baca Juga: Pelakon Film 'Home Alone' Ditangkap, Didakwa Lakukan Kekerasan Saat Mabuk Mencekik Leher Pacarnya

"Saya berharap orang-orang dapat, di masa depan, mengunduh dan menikmati cita rasa makanan dari restoran yang mereka sukai, di mana pun mereka berada di masa depan."

Miyashita mengatakan di situs web perguruan tinggi bahwa karyanya ditujukan untuk "meninjau hubungan antara manusia dan konten."

Baca Juga: Parodi Video Klip NOAH 'Yang Terdalam' FYP di TikTok, 'Hantu' Pun Bertekuk Lutut Kepada Pak Ustad

"Saya menunjuk manusia sebagai makhluk yang tidak bisa tidak menciptakan, mengekspresikan dan mengkonsumsi konten, dan memiliki nama baru untuk manusia: 'respirator konten.'

Saya percaya bahwa kita tidak dapat membangun hubungan manusia-konten baru kecuali kita menetapkan konten sama pentingnya dengan makanan dan udara," tulisnya.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com

Tags

Terkini

Terpopuler