ZONA PRIANGAN – Adolf Hitler terbang ke Paraguay, via Argentina, sebelum tinggal di sebuah kota kecil di negara bagian Mato Grosso, Brasil, menurut sebuah buku yang cukup mengejutkan.
Hitler dikatakan telah menggunakan nama samaran Adolf Leipzig dan dikenal oleh 12.000 penduduk lokal di Nossa Senhora do Livramento sebagai "Si Tua Jerman".
Orang di tengah klaim kontroversi tersebut dipotret, dua tahun sebelum kematiannya pada 1984, tengah berpose bahagia dengan pacar kulit hitamnya yang bernama Cutinga.
Baca Juga: Melihat Sosok Hantu, Remaja Malaysia Ini Kaget dan Tewas Karena Serangan Jantung
Simoni Renee Guerreiro Dias, yang menulis buku “Hitler di Brasil – Kehidupan dan Kematiannya” (Hitler in Brazil - His Life and His Death), mengklaim penjahat perang ini berada di kawasan perburuan harta karun menggunakan peta yang diberikan teman-temannya dari Vatikan.
Dilansir Express.co.uk, penulis wanita ini mengklaim bahwa Hitler menggunakan kekasihnya Cutinga untuk menyembunyikan identitas aslinya sebagai ras tertinggi Arya.
Simoni, seorang yahudi Brasil, menolak untuk menerima bahwa sang Fuhrer menembak dirinya sendiri di bunkernya di Berlin pada 30 April 1945.
Baca Juga: Saat Remaja Pacaran di Tempat Sepi, Pasti Ada Orang Ketiga yang Bernama A'war
Penulis ini meminta mayat Leipzig untuk digali kembali dan DNA-nya dites dan dibandingkan dengan keluarga Hitler yang masih hidup.
Ia mengatakan kepada wartawan setempat: “Saya awalnya hanya tertawa, saya pikir ini sebuah lelucon. Hari ini saya yakin ini benar dan Adolf Hitler berakhir di sini.”
Simoni menghabiskan waktu dua tahun di kota kecil dekat perbatasan Bolivia, yang ditemukan pada abad ke-18 sebagai tempat perburuan emas, untuk menyelidiki teori anehnya ini.
Simoni menduga ada hubungan kedatangan Fuhrer di kawasan ini dengan seorang Vatikan yang menawarkan hak kepemilikan harta karun Jesuit di sebuah gua dekat rumah tinggalnya.
Dan ia mengklaim bahwa pemilihan nama samaran Leipzig yang merupakan kota kelahiran komposer favoritnya, Johan Sebastian Bach.
Kecurigaannya pada Adolf Leipzig meningkat setelah ia memasangkan kumis pada foto buram tersebut, ia membandingkannya dengan foto-foto pemimpin Nazi ini.
Baca Juga: Seperti Film Horor, Perut Ikan Paus Meledak, Seisi Kota Tainan Dilumuri Darah dan Jeroan
Menurut Simoni, seorang suster Polandia mengenali orang tua itu karena pernah dioperasi di sebuah rumah sakit di Cuiaba pada awal tahun delapan puluhan sebagai Hitler dan berusaha mengusirnya – namun ditegur oleh atasannya yang mengklaim ia di sana atas perintah Vatikan.
Para penganut konspirasi teori telah lama berpendapat bahwa Hitler berhasil lolos dari Jerman dan terbang ke Amerika selatan, mengikuti rekan Nazi lainnya Adolf Eichmann dan Josef Mengele.
Gerrard Williams dan Simon Dunstan mengklaim dalam buku terbitan 2011 Grey Wolf: The Escape of Adolf Hitler, bahwa sang Fuhrer terbang dengan gundiknya Eva Braun ke Patagonia dan memiliki dua anak perempuan sebelum meninggal pada 1962 pada usia 73 tahun.
Baca Juga: FBI Temukan Fakta Kematian Remaja Keturunan China di Denver Sengaja Dibakar Hidup-hidup
Berbagai klaim mengenai kehidupan Hitler di Argentina menjadi bahan tertawaan sejarawan Guy Walters, yang menggambarkannya sebagai "2000 persen sampah” saat buku tersebut muncul.
"Ini sepenuhnya memalukan. Tidak ada substansinya untuk semua ini. Ini merupakan fantasi para penganut teori konspirasi dan tidak ada tempat dalam riset sejarah.”***